CIMAHI,Nyaringindonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi semakin gencar dalam menekan angka pengangguran di wilayah. Untuk memudahkan masyarakat mencari lowongan pekerjaan, pemerintah pun menciptakan aplikasi yakni SIDAKEPTRI (Sistem Informasi Data Ketenagakerjaan Dan Pelatihan Terintegrasi).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebetulnya, aplikasi berbasis android tersebut sudah bisa diakses sejak dilaunching pada tahun 2021. Akan tetapi, masih butuh penyempurnaan agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

Saat ini, Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cimahi melakukan penyempurnaan akses terhadap aplikasi tersebut. Sehingga masyarakat berkebutuhan khusus bisa memanfaatkan kemudahan yang telah disajikan didalam aplikasi.
Plt Walikota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pengembangan aplikasi ini merupakan upaya pemerintah dalam pengentasan masalah kesenjangan sosial pekerjaan.
“Sekarang Disnaker sedang menambahkan fitur baru skill up, dalam aplikasi SIDAKEPtri. Fitur ini nantinya berisi pelatihan online guna menjembatani permasalahan kesenjangan kompetensi itu,” kata Ngatiyana.

Menurutnya, sejauh ini permasalahan kesenjangan kompetensi pencari kerja dengan lowongan kerja khususnya bagi disabilitas, mempengaruhi tingginya angka pengangguran di Kota Cimahi.
“Makanya di era modern ini sangat diperlukan edukasi terkait pekerjaan, agar tercipta juga sumber daya manusia yang berkompten,” tuturnya.
Sementara itu, Kadisnaker Kota Cimahi, Yanuar Taufik menjelaskan, dimaksimalkannya aplikasi ini, nantinya masyarakat terutama yang berkebutuhan khusus bisa mengikuti pelatihan kerja secara online. Selain itu, pelatihan kerja daring ini bisa menghemat anggaran. Sebab anggaran pelatihan offline sangat terbatas.
Sementara untuk materi yang disajikan dalam pelatihan kerja online, sama dengan pelatihan kerja offline.
“Kalau mengingat angka pengangguran di Kota Cimahi, yang mencapai 38.000 orang, sistem pelatihan offline bisa memakan biaya yang cukup besar. Sehingga dengan fitur baru ini, masyarakat bisa melakukan pelatihan dimana saja dan kapan saja,” ungkap Yanuar.

Menyikapi kesenjangan kompetensi pencari kerja disabilitas dengan lowongan kerja, Yanuar menambahkan, pihaknya sudah mempersiapkan konten pelatihan Skill Up yang nantinya khusus bagi penyandang disabilitas.
“Misalnya, pembuatan konten nantinya banyak dikerjakan oleh talent dari penyandang disabilitas, agar sesuai kebutuhan dan aksesibilitas,’’ ucapnya.
Dalam penambahan konten pelatihan kerja untuk disabilitas, ia mengatakan, saat ini yang sedang dikerjakan mengenai pelatihan teknik refleksi, yang segera akan diluncurkan.
“Kedepannya, kita akan terus maksimalkan pengembangan aplikasinya untuk disabilitas agar bisa menjangkau disabilitas yang lain sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (Adv)