Pemerintah Kota Cimahi Minta Masyarakat Berperan dalam Penanganan Sampah

Pemerintah Kota Cimahi
Tumpukan Sampah Cimahi

CIMAHI, Nyaringindonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi sedang mencari solusi untuk mengatasi masalah sampah yang ditimbulkan oleh kebakaran TPA Sarimukti yang belum padam selama sebulan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Masalah ini terkait dengan tumpukan sampah yang tidak dapat dibuang sepenuhnya ke TPA Sarimukti karena zona darurat yang terbatas.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini, telah meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam mengurangi produksi sampah selama masa darurat sampah yang berlaku hingga 25 September.

Chanifah mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan setiap kelurahan dan mengeluarkan surat edaran resmi kepada setiap RW agar masyarakat mengurangi dan memilah sampah sejak dari rumah tangga.

Pembuangan sampah yang dihasilkan oleh warga sekarang dijadwalkan berdasarkan jenis sampahnya. Setiap hari, jenis sampah yang akan diangkut oleh petugas dari warga telah ditentukan.

Misalnya, hari Senin adalah untuk sampah residu, Selasa untuk sampah organik, Rabu untuk sampah anorganik, Kamis lagi untuk sampah organik, Jumat adalah hari off clean up, dan Sabtu adalah untuk sampah residu. Tim armada dari Pemerintah Kota Cimahi akan mengambil sampah tersebut di titik pengumpulan yang telah ditentukan.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah membuka zona darurat dengan kapasitas 23.000 ton di lahan seluas 0,9 hektar. Dengan kapasitas tersebut, Kota Bandung mendapatkan kuota 4.000 ritase, Kabupaten Bandung 770 ritase, Kota Cimahi 608 ritase, dan Kabupaten Bandung Barat 455 ritase.

Meskipun demikian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtias, telah meminta empat daerah di Bandung Raya untuk menghemat penggunaan kuota pembuangan sampah ke zona darurat TPA Sarimukti. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga kuota tersebut hingga TPA Sarimukti dapat beroperasi kembali, mengingat kebakaran di TPA tersebut masih belum padam.

Berita Utama