BANDUNG, Nyaringindonesia.com – Pemerintah Kota Bandung diminta untuk meningkatkan edukasi terkait mitigasi bencana kepada masyarakat terkait potensi guncangan akibat sesar aktif di Jawa Barat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Terdapat enam sesar aktif yang mengelilingi provinsi Jawa Barat, dan satu di antaranya adalah sesar lembang yang melintasi Kota Bandung.
Peristiwa gempa di Sumedang beberapa waktu lalu memberikan catatan penting tentang kesiapsiagaan terhadap potensi guncangan akibat sesar aktif.
Gempa yang terjadi di Cianjur, Banten, dan Sumedang disebabkan oleh pergeseran batuan di sesar-sesar tersebut.
Riset Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung menunjukkan bahwa literasi masyarakat terkait bencana masih sangat kurang.
Peneliti dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, Irwan Meilano, menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah dalam memberikan edukasi untuk membangun mitigasi bencana.
Menurut Irwan, pengetahuan kebencanaan akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana. Proses edukasi ini harus melibatkan komitmen pemerintah dan dilakukan secara berkelanjutan agar tidak terlupakan oleh masyarakat.
Sesar lembang, yang terletak di Kota Bandung, memiliki magnitudo maksimum gempa antara enam hingga tujuh, yang tergolong tinggi dan berpotensi menyebabkan kerusakan.
Staf Observasi Gempa Bumi BMKG Kota Bandung, Ajeng Marina, menyatakan bahwa guncangan dari sesar lembang dapat dirasakan di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Pemkot Bandung diingatkan untuk tidak menunda-nunda edukasi terkait mitigasi bencana kepada masyarakat, terutama terkait potensi guncangan dari sesar lembang.
Pemantauan terus dilakukan terhadap pergerakan sesar lembang, dan edukasi mitigasi harus menjadi prioritas agar masyarakat siap menghadapi situasi darurat.