CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Sebagai langkah mewujudkan generasi muda yang sehat dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, Pemerintah Kota Cimahi bersama BKKBN Jawa Barat berkolaborasi untuk mendukung program keluarga berencana serta menangani tantangan stunting, yang kini menjadi fokus utama pemerintah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Mardi Santoso Kota Cimahi, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam mendukung program pencegahan stunting.
“Kami berharap dengan pengelolaan keluarga berencana yang baik, stunting di Kota Cimahi bisa dicegah, sehingga generasi mendatang akan tumbuh sehat dan siap berkontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” kata Mardi saat acara memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, di Kesdim Cimahi pada Selasa (17/09/24).
Fajar Supriadi dari BKKBN Jawa Barat mengungkapkan bahwa Jawa Barat memiliki target tertinggi di Indonesia dalam hal pelayanan KB, yakni mencapai 99 ribu akseptor.
“Saat ini, kami telah mencapai 72% dari target, dan optimis target ini akan terpenuhi dalam waktu dekat,” ujarnya.
Menurutnya, pelayanan KB di Jawa Barat fokus pada Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang dinilai lebih efektif untuk pengaturan jarak kelahiran. Ia juga menjelaskan bahwa metode kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan implan memiliki banyak keunggulan.
“MKJP jauh lebih praktis dan efektif, dengan penggunaan yang bisa bertahan antara 3 hingga 8 tahun. Ini membantu merencanakan kehamilan dengan lebih baik dan menurunkan risiko kesehatan bagi ibu dan anak,” tambahnya.
Menurut Kadis DP3AP2KB Fitria Manan Penggunaan MKJP juga dianggap penting dalam meminimalkan risiko stunting pada anak.
Meskipun kampanye MKJP telah berjalan baik, Fitriani mengakui masih ada tantangan dalam implementasi, terutama terkait dengan ketersediaan alat dan tenaga kesehatan terlatih.
“Kami perlu memastikan tenaga kesehatan kami mendapat pelatihan yang memadai agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal,” jelasnya.
Program keluarga berencana yang direncanakan dengan baik tak hanya membatasi pertumbuhan penduduk, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya dalam mengasuh dan menjaga kesehatan anak.
” Jarak kelahiran yang tepat akan memungkinkan orang tua memberikan perhatian lebih besar kepada anak, sehingga risiko stunting pun dapat diminimalkan.” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya penggunaan kontrasepsi jangka panjang sebagai bagian dari strategi keluarga berencana, yang juga mendukung cita-cita pemerintah dalam mempersiapkan generasi sehat dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045. (Bzo)