Pemkot Cimahi Dorong GSS Guna Ciptakan Generasi Unggul

GSS
Dispangtan Kota Cimahi gencarkan Gerakan Sekolah Sehat dengan aksi berkebun di SDN Cibeureum Mandiri 1

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Guna menciptakan generasi yang sehat dan unggul, Pemerintah Kota Cimahi terus mendorong implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) sebagai langkah konkret di bidang kesehatan dan pendidikan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Gerakan ini mencakup enam aksi nyata, yaitu: Sekolah Sehat, Gemar Makan Ikan, Konsumsi Makanan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), Sekolah Literasi, Kantin Sehat, serta Sekolah Aman.

Kepala Bidang, Pertanian dan Perikanan, Dispangtan Kota Cimahi, Tedja Dahlia Wati, menegaskan bahwa Gerakan Sekolah Sehat bukan hanya menjadi tanggung jawab Dispangtan saja, melainkan juga membutuhkan dukungan lintas sektor yang terkait dengan bidang kesehatan dan pendidikan.

“Kalau dulu dikenal dengan konsep Empat Sehat Lima Sempurna, sekarang berkembang menjadi B2SA. Untuk tahap awal, intervensi difokuskan pada jenjang SD dan SMP. Ke depan, program ini juga akan menyasar SMA dan SMK,” jelas Tedja pada media saat acara GSS, di SDN Cibeureum Mandiri 1. Kamis (02/10/25).

Salah satu aksi nyata yang tengah digencarkan adalah pemanfaatan lahan kosong di sekolah untuk kegiatan berkebun. Bagi sekolah yang tidak memiliki lahan, kegiatan dapat dilakukan menggunakan metode alternatif seperti hidroponik, penanaman di polybag, hingga pemanfaatan rooftop.

Program ini juga sejalan dengan visi dan misi Wali Kota serta Wakil Wali Kota Cimahi dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan berkualitas.

“Anak-anak bukan hanya belajar bercocok tanam di sekolah, tetapi juga diharapkan bisa menularkan semangat itu kepada orang tua dan lingkungan sekitarnya. Dalam jangka panjang, pemanfaatan pekarangan sempit di wilayah perkotaan seperti Cimahi tetap dapat memberi manfaat,” ujarnya.

Ia juga berharap agar program ini dapat berkelanjutan. Jika terjadi keterbatasan anggaran, sekolah diharapkan mampu menjalankan program ini secara mandiri.

“Beberapa sekolah yang telah diintervensi sebelumnya bakal dijadikan percontohan bagi sekolah lainnya.” tukasnya. (Bzo)

 

Berita Utama