CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) mengapresiasi keunikan dan kearifan lokal Kampung Adat Cireundeu.
Kampung ini dikenal dengan singkong sebagai makanan utama yang tidak hanya sehat, tetapi juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan menarik.
Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi, mengungkapkan bahwa telah mengidentifikasi sekitar 50 olahan berbahan dasar singkong.
“Kita bisa mengolah singkong menjadi berbagai makanan, seperti colenak, misro, combro, hingga makanan kering lainnya. Bahkan bubur singkong pun menjadi kekayaan kuliner yang kita miliki,” ujarnya kepada media saat acara Festival Cireundeu yang digelar pada Kamis (05/12/24).
Dicky menambahkan bahwa inovasi dalam pengolahan singkong ini juga menjadi bentuk kontribusi Cimahi dalam ketahanan pangan. Ia berharap masyarakat tidak hanya bergantung pada beras, tetapi dapat menjadikan singkong sebagai alternatif yang sehat dan berkelanjutan.
“Ini adalah sumbangsih kita dalam ketahanan pangan. Apa yang kita lakukan ini bisa menjadi best practice yang dapat diikuti oleh masyarakat lainnya,” tambahnya.
Selain itu, Pemkot Cimahi telah berkoordinasi dengan ATR/BPN melalui Gubernur Jawa Barat untuk menata status tanah di Kampung Adat Cireundeu agar memiliki legalitas formal.
“Kita akan menata secara administratif agar kampung ini memiliki status yang jelas. Hal ini penting untuk mendukung keberlanjutan mereka,” jelasnya.
Pemkot Cimahi juga sedang berupaya agar Festival Cireundeu masuk dalam agenda tahunan Jawa Barat. Menurut Dicky, festival ini dapat menjadi pemicu berkembangnya potensi pariwisata di kawasan tersebut.
“Kita juga sudah merancang city tour yang menghubungkan Kampung Cireundeu dengan destinasi lainnya di Cimahi, termasuk military heritage tour yang bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau kendaraan,” katanya.
Ia berharap Kampung Cireundeu semakin dikenal luas, tidak hanya sebagai warisan budaya tetapi juga sebagai destinasi wisata edukasi yang mendukung perekonomian masyarakat setempat.
Dalam kesempatan yang sama, Pemkot Cimahi menyerahkan Surat Keputusan (SK) yang mengakui Kampung Cireundeu sebagai kesatuan masyarakat hukum adat.
“Dengan SK ini, kami harapkan Kampung Adat Cireundeu semakin eksis dan mendapatkan dukungan lebih banyak untuk pengembangannya,” tandas Dicky.
Sementara itu, Kepala Disbudparpora Cimahi, Ahmad Nuryana, menyoroti keunikan Kampung Adat Cireundeu yang tetap mempertahankan tradisi mereka meski berada di tengah kota.
“Wisatawan yang datang ke sini tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga belajar tentang tradisi dan budaya, seperti penggunaan pakaian tradisional pangsi dan iket, serta konsumsi nasi singkong (rasi),” jelasnya.
Ahmad menambahkan bahwa masyarakat Cireundeu semakin terbuka terhadap wisatawan. Selain itu, peningkatan kunjungan wisata ke kampung ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian, seperti penjualan produk makanan lokal dan pengelolaan homestay.
“Melalui pariwisata, masyarakat tetap mampu mempertahankan tradisi mereka, sekaligus beradaptasi dengan arus globalisasi,” tutupnya. (Bzo)
=====================
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News