CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Mengikuti jejak negara maju seperti Singapura dan negara-negara maju lainnya, Pemerintah Kota Cimahi sedang berupaya mendorong warganya untuk terlibat dalam kewirausahaan sebagai langkah menuju Indonesia Emas di masa depan.
Salah satu syarat untuk menjadi negara maju adalah memiliki 4 hingga 5 persen dari total penduduk yang berprofesi sebagai pengusaha. Saat ini, Cimahi baru memiliki sekitar 2 persen penduduk yang bergerak di bidang kewirausahaan.
“Dalam rencana pembangunan jangka panjang untuk mewujudkan Cimahi Campernik dan generasi emas 2045 Indonesia maju, indikatornya adalah 4 hingga 5 persen dari total populasi penduduknya menjadi pengusaha,” ucap Dicky Saromi, Pj Walikota Cimahi.
Berdasarkan data tersebut, Dicky Saromi terus mendorong para pelaku UMKM Cimahi agar lebih banyak berinovasi dalam menghasilkan produk.
“Oleh karena itu, kegiatan Bazar Bela Beli ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi UMKM dalam menjajakan produknya serta memasarkan dan memperluas perdagangannya sehingga semakin mapan untuk menjadi pengusaha,” kata Dicky Saromi kepada media saat kegiatan Bazar di lapangan parkir Pemkot Cimahi, Kamis (25/07/24).
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkot Cimahi untuk memberikan ruang bagi pengusaha sehingga tidak hanya bermanfaat bagi mereka saja, tetapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan.
Menurut Dicky, masih banyak warga Cimahi yang berharap atau ingin bekerja di sektor formal seperti ASN. Namun, hal ini tidak dapat dipenuhi seluruhnya karena terbatasnya kuota di sektor tersebut.
“Kalau misalkan anak lulus mau jadi apa, pegawai negeri atau sektor formal, kan tidak akan terpenuhi semuanya karena ketersediaan lapangan pekerjaan di sektor tersebut,” ujarnya.
Salah satu pintu rezeki yang besar, khususnya materi, adalah menjadi pengusaha. Oleh karena itu, UMKM yang sedang dibentuk ini merupakan proses di mana nantinya para pelaku UMKM disiapkan untuk menjadi pengusaha di masa depan.
Terkait harga komoditas seperti minyak yang sedikit mengalami kenaikan, Dicky menyampaikan bahwa hal itu masih dalam pantauan Pemkot Cimahi untuk mengantisipasinya.
“Kami masih bergerak menuju pencegahan terkait kenaikan harga tersebut, dan sampai sekarang harga masih stabil di pasaran,” imbuhnya.
Seperti halnya pupuk, Pemkot Cimahi melakukan pengecekan langsung, dan Disdagkoperin memastikan hal tersebut untuk pencegahannya.
“Semua itu dilakukan guna menjaga berbagai kemungkinan, seperti barang langka, harganya mahal, semua itu bagian dari tugas kami,” tandasnya.
Senada dengan Pj Walikota Cimahi, Hela Haerani, selaku Kadis Disdagkoperin, menegaskan sampai saat ini belum ada kenaikan terkait harga minyak. Ia menambahkan bahwa informasi tentang kenaikan harga minyak masih perlu dipastikan terlebih dahulu agar masyarakat tidak resah.
“Saya masih sebatas mendengar saja bahwa ada kenaikan, tapi belum ada bukti untuk hal itu. Kalaupun ada, hanya segelintir yang menaikkan harga,” tutupnya. (Bzo)