CIMAHI, NyaringIndonesia.com –  Untuk mengatasi masalah ketidaklayakan dan kenyamanan septic tank di masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi memprioritaskan pembangunan sanitasi masyarakat berbasis Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2024.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pj Wali Kota Cimahi, Dicky, menyatakan bahwa secara umum masyarakat Cimahi telah menyadari pentingnya sanitasi lingkungan. Namun, ia mengakui masih terdapat kendala, seperti keterbatasan ruang dan hambatan fisik di lapangan yang membutuhkan solusi teknis atau rekayasa engineering.
” Saya melihat pembangunan septic tank di sini sudah baik, semuanya dilakukan sesuai peruntukannya. Banyak perbaikan signifikan pada saluran air, sehingga terlihat bersih dan nyaman,” ujar Dicky usai meresmikan program Sanimas DAK TA 2024 di RW 04, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, pada Kamis (19/12/2024).
Menurut Dicky, sanitasi yang baik akan berdampak positif pada kebersihan lingkungan, termasuk menjadikan sungai lebih bersih tanpa pembuangan tinja sembarangan.
Dii sisi lain, Kepala DPKP Kota Cimahi, Endang, mengungkapkan bahwa dari total 124.000 rumah di Cimahi, sekitar 18.000 rumah masih belum memiliki septic tank yang layak dan aman.
” Layak dan aman itu artinya septic tank tidak lagi membuang tinja ke sungai, kedap air, dan memenuhi standar teknis yang telah ditentukan,” jelas Endang.
Endang menambahkan bahwa masalah sanitasi berkaitan erat dengan kesehatan masyarakat, seperti bakteri E. coli, pencemaran air, hingga risiko stunting. Oleh karena itu, Pemkot Cimahi akan konsisten mengelola air limbah domestik secara berkelanjutan.
Pada tahun 2024, Pemkot Cimahi telah menyelesaikan pembangunan septic tank di 1.369 rumah. Ke depan, program ini akan terus dioptimalkan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Endang menekankan bahwa pembangunan septic tank berbasis DAK TA dilakukan oleh masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), mulai dari proses pembangunan hingga pemeliharaan.
“Masyarakat harus berperan dalam perawatan dan pemeliharaan karena mereka yang membangun. Dengan begitu, mereka memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” katanya. Jika terjadi kerusakan, masyarakat diharapkan dapat memperbaikinya secara mandiri.
Sementara itu, untuk layanan penyedotan septic tank, DPKP Kota Cimahi akan membantu melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di dinas terkait.
“Salah satu tugas UPT adalah melakukan penyedotan septic tank di Kota Cimahi,” tambah Endang.
Ia berharap masyarakat dapat menjaga infrastruktur yang telah dibangun agar tetap berfungsi dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua warga.
“Saya berharap masyarakat bisa menjaga fasilitas ini, sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua orang,” pungkasnya. (Bzo)