Pemkot Cimahi Raih Mandaya Award 2025 Berkat Inovasi Pemberdayaan Komunitas

Mandaya Award 2025
(tengah) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat menerima penghargaan Mandaya Award 2025 di Ballroom plaza Jamsostek Jakarta

JAKARTA, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Dalam ajang Mandaya Award 2025 yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, Cimahi dinobatkan sebagai peraih peringkat ketiga.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menko PM A. Muhaimin Iskandar yang berlangsung di Ballroom Plaza Jamsostek, Jakarta, Kamis (16/10/25).

Penghargaan ini diberikan pada pemerintah daerah yang dinilai sukses menjalankan program-program inovatif dalam pemberdayaan masyarakat, peningkatan kesejahteraan, dan penanggulangan kemiskinan secara berkesinambungan.

Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan adalah GEMI 0418 (Garda Ekonomi Mandiri dan Inovatif), yang berperan sebagai motor penggerak ekonomi sirkular di lingkungan warga. Melalui pemanfaatan sampah organik dan anorganik, masyarakat berhasil menciptakan berbagai produk bernilai ekonomi, seperti eco-enzyme, tepung maggot, minuman herbal, hingga olahan ikan lele seperti nugget dan dimsum.

Tak hanya itu, program GEMI Berbagi turut memperkuat sisi sosial dengan menyelenggarakan kegiatan distribusi sembako terjangkau dan makanan bergizi, serta menggandeng dunia usaha, seperti kolaborasi bersama PT Merck Tbk dalam inisiatif bertajuk We Fight Climate Change.

Dampaknya terasa nyata di lapangan. Pendapatan warga meningkat, UMKM baru bermunculan, tingkat pengangguran menurun, dan angka stunting ikut terkoreksi. Bahkan, aset kolektif komunitas melonjak tajam, dari Rp 9,5 juta menjadi Rp 89,5 juta, sebuah indikator kuat atas efektivitas pemberdayaan berbasis masyarakat.

Prestasi ini memperkuat reputasi Cimahi sebagai salah satu kota yang progresif dalam pembangunan inklusif. Sebelumnya, Cimahi juga menorehkan capaian dalam digitalisasi birokrasi melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan indeks 4,15 di tahun 2024, menjadikannya masuk dalam lima besar kota dengan indeks SPBE tertinggi secara nasional.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini Cimahi mendapatkan Mandaya Award dan berhasil meraih peringkat ketiga. Ini adalah hasil kerja keras seluruh elemen, baik perangkat daerah maupun partisipasi aktif masyarakat,” ujar Ngatiyana usai acara penghargaan.

Ia menekankan bahwa kolaborasi antar perangkat daerah seperti Bapelitbangda dan partisipasi warga menjadi kunci keberhasilan Cimahi dalam menghadirkan perubahan nyata di tingkat akar rumput.

Lebih jauh, keberhasilan Cimahi juga ditopang oleh strategi pembangunan berbasis komunitas yang dikenal sebagai Three in One, meliputi One Product One RW, Gerakan Peduli Lingkungan Bersih (Grak Ompimpah), dan Padat Karya. Pendekatan ini menyatukan aspek ekonomi, lingkungan, serta penciptaan lapangan kerja baru untuk warga berpenghasilan rendah.

Kini, Kota Cimahi semakin mengukuhkan posisinya sebagai pelopor dalam pengentasan kemiskinan berbasis inovasi dan kolaborasi lintas sektor.

Mandaya Award menjadi bukti nyata bahw pendekatan yang partisipatif dan berorientasi pada pemberdayaan komunitas mampu menciptakan transformasi sosial yang berkelanjutan. (Bzo)

 

Berita Utama