PemKot Cimahi Tingkatkan Bantuan Perbaikan Rutilahu dan Pastikan Transparansi

Rutilahu
Pj Walikota Cimahi saat meninjau program Rutilahu di RW 12 Kelurahan Pasirkaliki Kecamatan Cimahi Utara

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Penyediaan perumahan layak terus menjadi tantangan besar di Indonesia, dengan jumlah rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang mencapai 3,4 juta unit secara nasional.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Permasalahan ini berpotensi memicu tumbuhnya kawasan perumahan kumuh di berbagai wilayah. Pemerintah pusat maupun daerah, telah berupaya keras mengatasi masalah ini.

Pemerintah Kota Cimahi, melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (DPKP), mengambil langkah aktif dengan menjalankan program perbaikan Rutilahu sekaligus memperkuat komitmennya dalam mengatasi masalah tersebut.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Penjabat (PJ) Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, secara langsung meninjau pelaksanaan perbaikan rumah di RW 12, Kelurahan Pasirkaliki. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan program perbaikan Rutilahu berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Dicky Saromi menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai stimulan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk meningkatkan partisipasi mereka dalam memenuhi kebutuhan hunian yang layak.

Bantuan yang diberikan diharapkan dapat mendorong penerima manfaat untuk menyelesaikan perbaikan rumah secara mandiri.

“Tahun ini, Kota Cimahi telah menyelesaikan pembangunan dan perbaikan sebanyak 485 unit rumah. Sebanyak 385 unit didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi, sementara 100 unit lainnya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat,” jelas Dicky kepada media saat ditemui di Taman Melayang, Jl Aruman, Kota Cimahi, Jumat (18/10/24).

Program ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal anggaran, di mana tahun sebelumnya bantuan per rumah hanya sebesar Rp17.060.000, dan kini meningkat menjadi Rp25.000.000 per unit rumah.

Namun, tantangan belum selesai. Hingga akhir tahun 2023, masih ada 1.491 unit Rutilahu di Kota Cimahi. Meskipun 485 unit telah diperbaiki tahun ini, tersisa 1.037 unit yang masih membutuhkan perhatian.

“Jumlah ini bisa bertambah seiring adanya rumah-rumah baru yang rusak akibat bencana, seperti hujan lebat, angin puting beliung, kebakaran, serta pelapukan karena usia bangunan,” tambahnya.

Pelaksanaan program perbaikan Rutilahu di Cimahi melibatkan tidak hanya pemerintah, tetapi juga dunia usaha, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), dan masyarakat.

“Mulai dari pendataan hingga pelaksanaan fisik di lapangan, keterlibatan seluruh pihak menjadi kunci sukses program ini,” ujar Dicky.

Kendati demikian, seleksi penerima manfaat dan proses verifikasi harus dilakukan secara teliti agar bantuan tepat sasaran.

“Program ini harus bebas dari penyimpangan dan kepentingan pribadi atau kelompok, karena penyalahgunaan wewenang dapat berujung pada sanksi hukum sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Transparansi dan akuntabilitas menjadi prinsip utama dalam pelaksanaan program ini. Diharapkan, dengan kolaborasi yang baik, program perbaikan Rutilahu dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kota Cimahi, serta meningkatkan kualitas hunian yang layak dan aman bagi warganya.

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Cimahi, Endang, mengungkapkan ada tiga aspek penting dalam menentukan rumah layak huni. Pertama, aspek ketahanan bangunan yang memastikan rumah kokoh dan aman dihuni.

“Kami telah melakukan perbaikan agar rumah yang dihuni warga tidak mengalami kegagalan konstruksi,” ujarnya.

Aspek kedua adalah kecukupan ruang. Salah satu rumah yang ditinjau, yang sebelumnya hanya satu lantai, kini telah dibangun menjadi dua lantai, memberikan ruang yang cukup bagi penghuni untuk beraktivitas.

Ketiga, yang tak kalah penting, adalah aspek kesehatan penghuni. Program ini juga memperhatikan sanitasi yang layak, seperti penyediaan jamban sehat dan pengelolaan air limbah domestik.

“Kami juga memastikan pencahayaan memadai, sehingga rumah tidak hanya kokoh, tetapi juga mendukung kesehatan penghuninya,” tambah Endang.

Ia menegaskan pentingnya verifikasi ketat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

“Masyarakat yang ingin mengajukan perbaikan rumahnya dapat melakukannya secara bertahap, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, hingga dinas terkait,” tutupnya.

Program perbaikan Rutilahu ini diharapkan tidak hanya memberikan hunian yang lebih layak, tetapi juga mewujudkan lingkungan permukiman yang sehat dan berkualitas bagi warga Kota Cimahi.  (Bzo)

 

 

Market

Market

Berita Utama