Pemprov Jabar Siapkan Strategi Hadapi Pemangkasan Dana Transfer 2026

Bandung, NyaringIndonesia.com – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumpulkan seluruh bupati dan wali kota se-Jabar di Gedung Pakuan, Bandung, Selasa (30/9/2025), untuk membahas dampak penurunan dana transfer dari pemerintah pusat pada 2026.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dedi mengungkapkan, Pemprov Jabar akan kehilangan dana transfer sekitar Rp2,458 triliun, sementara 27 kabupaten/kota mengalami pengurangan hingga Rp2,7 triliun. Kondisi ini, menurutnya, harus diantisipasi dengan strategi bersama agar pembangunan tidak terhambat.

“Kami mengorkestrasi seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat agar tidak kehilangan semangat membangun. Jika dibiarkan tanpa koordinasi, pembangunan bisa terhenti, dan ini berbahaya,” ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (1/10/2025).

Dalam rapat koordinasi itu, seluruh kepala daerah menyepakati langkah efisiensi. Anggaran pembangunan diputuskan tetap dipertahankan, sementara belanja barang dan jasa akan dipangkas.

“Yang mengalami penurunan adalah belanja barang dan jasa, pemeliharaan gedung, perjalanan dinas, makan-minum, hingga kebutuhan transportasi,” jelasnya.

Dedi menambahkan, efisiensi juga akan ditempuh melalui pengaturan kerja pegawai, termasuk opsi bekerja dari rumah (work from home). Cara ini diharapkan dapat menekan biaya listrik, internet, dan air di kantor pemerintahan.

“Solusi-solusi ini diharapkan membuat kita tetap bisa berjalan kencang, bahkan berlari kencang,” tegasnya.

Ia memastikan, meski dana transfer berkurang, tidak ada program pembangunan maupun pekerjaan yang hilang pada 2026. Pemangkasan hanya dilakukan pada pos non-esensial seperti jamuan makan, perjalanan dinas, hingga penggunaan AC.

“Kami akan pasang alarm untuk mengingatkan efisiensi pemakaian seluruh perangkat pemerintah di Jawa Barat,” pungkas Dedi.

Berita Utama