Pendidikan Kejujuran di Sekolah Dasar: Langkah Awal Cegah Korupsi

HAKORDIA
Liswara Sari Setia Wahyu Utami, Kepala Sekolah SD Kartika XIX-5

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pendidikan kejujuran menjadi salah satu media penting dalam mensosialisasikan nilai-nilai karakter yang bermanfaat bagi anak didik. Hal ini diyakini mampu menjadi wadah bersama untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Liswara Sari Setia Wahyu Utami, Kepala Sekolah SD Kartika XIX-5, menyampaikan harapannya agar keberadaan inspektorat di dunia pendidikan dapat mengedukasi anak didik melalui berbagai bentuk kegiatan.

“Dengan keterlibatan inspektorat dalam dunia pendidikan, anak-anak dapat diberikan pemahaman tentang bahaya korupsi sejak dini,” ucap Liswara kepada media dalam acara Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) di Aula Gedung B, Pemkot Cimahi, Senin (09/12/2024).

Ia menjelaskan bahwa di sekolahnya, karakter kejujuran sudah diterapkan melalui program “Kantin Kejujuran,” di mana siswa diajarkan untuk jujur saat bersama – sama memberikan koreksi nilai secara mandiri, tanpa pengawasan langsung

“Salah satu contohnya adalah melatih anak-anak untuk mengoreksi hasil tugas secara mandiri. Dari situ kita bisa menilai sejauh mana mereka memahami dan menerapkan nilai kejujuran,” ungkapnya.

Dari sisi pengajaran, Liswara menegaskan bahwa guru memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan keteladanan. Pendidikan kejujuran harus dilakukan secara berkesinambungan, mengingat anak-anak usia sekolah dasar mungkin belum memahami konsep korupsi secara mendalam.

“Perlu penjelasan yang jelas mengenai arti korupsi agar anak-anak dapat memahami perbedaan antara sikap jujur dan tindakan korupsi,” tambahnya.

Liswara juga menyoroti pentingnya pendidikan kejujuran di tingkat sekolah dasar, karena pada usia tersebut anak-anak lebih mudah menyerap nilai-nilai moral dan karakter.

“Kami percaya pendidikan kejujuran ini sangat penting, terutama bagi anak-anak sekolah dasar,” tutupnya. (Bzo)

 

 

Berita Utama