Penelitian dan Pengmas Dosen Unjani Harus Bermanfaat Untuk Masyarakat

Seminar
seminar nasional diseminasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan LPPM Unjani, Senin 5 Desember 2022.

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Hasil penelitian dan pengabdian masyarakat (pengmas) para dosen dilingkungan Universitas Jendral Achmad Yani (Unjani) sepanjang tahun 2022, dinilai cukup baik.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Penilain tersebut diberikan berdasarkan jumlah penelitian yang dihasilkan dan seberapa banyak para dosen melakukan pengabdian ke masyarakat.

Kepala Pusat LPPM Unjani Dr. Dadang Kurnia, S.IP., M.Si., menyebutkan para dosen Unjani selama setahun telah menghasilkan 230 penelitian dan sebanyak 84 kali melakukan pengmas.

“ Hasil sebanyak itu, dari dosen 10 fakultas dan 42 program studi yang ada di Unjani,” sebut Dadang, usai seminar nasional dan diseminasi hasil penelitian yang diselenggarakan LPPM Unjani, Senin 5 Desember 2022.

Ia mengaku penelitian dan pengmas yang dilakukan para dosen selama ini, sebagian besar hasilnya telah diimplementasikan sekaligus dikontribusikan dilingkungan institusi TNI AD dan masyarakat terdekat seperti Pemda Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Pemkot Cimahi.

Selama melakukan itu semua, pihaknya selalu bersinergi dengan TNI AD. Karena bagaimana pun, Unjani memiliki hubungan erat dengan instansi tersebut. Apalagi TNI AD memiliki laboratorium yang cukup lengkap guna menunjang penelitian.

Sebenarnya Unjani banyak memiliki program pengmas sesuai bidang keilmuan fakultas masing-masing. Seperti bantuan medis oleh fakultas kedokteran dan trauma healing yang bisa dilakukan fakultas psikologi.

Bentuk bantuan lainnya, lanjut Dadang, seperti bantuan dalam bentuk tanggap darurat bencana yang kerap dilakukan dengan TNI AD.

“ Yang paling penting dari semua penelitian, selain harus bermanfaat juga bisa dipertanggungjawabkan ke masyarakat,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Rektor Unjani Hikmahanto, bahwa setiap penelitian yang dihasilkan harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Dengan begitu, sebagai universitas yang bekerjasama dengan TNI AD memiliki perbedaan dengan kampus lainnya.

“Hasil penelitian harus bermafaat untuk masyarakat, dan itu tidak bisa ditawar. Stop juga penelitian yang hanya mengejar materi, memperkaya diri sendiri atau demi kenaikan jabatan,” tegas Hikmanto.

”Dosen Unjani penelitiannya harus diakui oleh dunia internasional,” sambungnya.

Di tahun 2023 nanti, kata Hikmato, Unjani harus berfokus pada penelitian interdisiplin dan memberikan dampak kepada masyarakat. Semua harus serius dalam meningkatkan kontribusi kepada masyarakat, sehingga tidak ada masyarakat yang menjadi objek.

”Saya minta ke LPPM agar fokus melakukan penelitian dan bersinergi dengan satuan TNI AD seperti inovasi yang sudah dilakukan oleh fakultas kedokteran,” pungkasnya. (Gil)

Berita Utama