Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran UNJANI

Foto Fakultas Kedokteran Unjani adakan kegiatan pengabdian masyarakat
Foto Fakultas Kedokteran Unjani adakan kegiatan pengabdian masyarakat

NyaringIndonesia.com – Fakultas Kedokteran UNJANI mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat “Sosialisasi Dan Pelatihan Pemeriksaan Fungsi Kognitif Untuk Deteksi Dini Penyakit Demensia Pada Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Wilayah Dinas Kesehatan Kota Cimahi” Sabtu, 1 Oktober 2022 bagian Neurologi Fakultas Kedokteran UNJANI mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pemeriksaan fungsi kognitif untuk deteksi dini penyakit demensia pada tenaga kesehatan di puskesmas wilayah dinas kesehatan kota Cimahi. Kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dipedomani oleh FK Unjani dan mendapat dukungan dari LPPM UNJANI.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tema demensia ini dipilih karena angka kejadiannya cukup sering, namun sering tidak disadari oleh masyarakat.

Demensia adalah suatu penyakit degeneratif progresif.

Pada demensia, gejala utamanya adalah gangguan memori yang disertai dengan gangguan kognitif lain, antara lain gangguan orientasi (contohnya sering tersesat/tidak tahu jalan pulang), gangguan komunikasi, dan gangguan dalam mengambil keputusan. Janganlah seseorang jatuh pada kondisi demensia karena  akibat gejala demensia tersebut, penderita menjadi tidak dapat mandiri dan perlu bantuan orang lain untuk melakukan aktifitas hariannya sehingga akan menurunkan kualitas hidup penderita dan keluarganya.

Unjani
Kegiatan senam otak pada kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Fakultas Kedokteran Unjani

Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak masyarakat dalam memberikan penyuluhan terhadap penyakit di antaranya demensia.

Tenaga kesehatan harus memiliki bekal pengetahuan tentang demensia serta pemeriksaan yang mendukung ke arah diagnosis demensia sehingga dapat segera dilakukan tindakan untuk mencegah progresifitas.

Ketua dari kegiatan ini, dr.Aprilia Grace, Sp.N mengatakan bahwa seringkali pikun itu dianggap biasa oleh masyarakat pada umumnya, karena dianggap merupakan bagian normal dari proses penuaan. Namun seharusnya tenaga kesehatan harus lebih waspada akan bahaya terjadinya proses demensia, karena demensia bukan merupakan hal yang normal.

IMG 20221002 WA0081

Menurut Yayasan Alzheimer Internasional bahwa setiap 3 detik ,ada 1 orang di dunia mengalami demensia. Demensia adalah suatu penyakit gangguan daya ingat yang harus diobati agar tidak bertambah berat. Oleh karena itu, penting sekali melakukan pemeriksaan dasar fungsi kognitif seseorang, agar dapat diketahui apakah orang tersebut terkena demensia atau tidak. Disinilah peran utama tenaga kesehatan terutama di fasilitas kesehatan primer untuk dapat membantu menskrining demensia lebih awal sehingga dapat dilakukan tatalaksana untuk menghambat progresifitas demensia.

Apabila sudah terkena demensia, tenaga kesehatan juga harus memahami tatalaksana secara komprehensif untuk mencegah kemunduran dan meningkatkan kualitas hidup orang dengan demensia beserta keluarganya.

Kegiatan pemeriksaan fungsi kognitif ini dimulai pk.08.30 di Gedung dr.Sutan Dikot Harahap FK Unjani. Tenaga kesehatan yang ikut serta pada pelatihan ini berjumlah 22 orang, terdiri dari dokter dan perawat, yang berasal dari Puskesmas wilayah Dinas Kesehatan Cimahi. Acara dimulai dengan pembekalan Pengenalan Demensia oleh dr. Daswara Djajasasmita, M.Kes, Sp.S. Selanjutnya dr. Yustiani Dikot, Sp.S, Konsultan Neurodegeneratif memberikan penjelasan tentang Kasus-Kasus Demensia dan Apa Yang Harus Dilakukan Setelah Terjadi Demensia. Dr. Dessy, Sp.S mengajarkan kepada peserta bagaimana menggunakan kuesioner atau tools yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan primer untuk membantu menskrining demensia.

Peserta lalu diajak melakukan kegiatan Senam Otak yang berguna untuk mempertahankan fungsi otak. Senam Otak yang sederhana ini dapat disosialisasikan tenaga kesehatan kepada pasien dan pengunjung puskesmas.

Setelah itu peserta dibagi menjadi 4 kelompok kecil. Masing-masing kelompok didampingi oleh dokter Spesialis Saraf, yaitu dr.Yustiani Dikot, Sp.S Konsultan Neurodegeneratif, dr.Sandi Lesmana, Sp.S., dr. Daswara Djajasasmita, M.Kes, Sp.S dan dr. Dessy, Sp.S. Peserta lalu diberikan simulasi kasus demensia berupa pemutaran video dan skenario kasus untuk didiskusikan bersama. Peserta juga mempraktekkan pengisian tools yang dapat digunakan di puskesmas untuk menskrining demensia. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya kepada seluruh peserta. Peserta tampak berpartisipasi aktif dan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Acara ditutup dengan pembagian door prize dan berfoto bersama.

Harapan setelah diadakan kegiatan ini, tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan primer, yaitu Puskesmas, dapat lebih waspada terhadap tanda-tanda kemunduran fungsi kognitif dan dapat melakukan pemeriksaan skrining demensia sehingga mampu mendeteksi demensia lebih awal, memberikan tatalaksana yang sesuai dan merujuk kepada spesialis saraf, juga memberikan edukasi kepada keluarga pasien yang menderita demensia.

Berita Utama