Perumahan ARHASS VILLA

Penggunaan Platform Digital Dorong Perkembangan UMKM di Indonesia

Penggunaan platform
Penggunaan Platform Digital Dorong Perkembangan UMKM di Indonesia
JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Penggunaan platform digital membawa dampak positif bagi perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Riset yang dirilis oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) dengan judul “Peran Platform Digital terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia” menunjukkan bahwa para pelaku UMKM yang memanfaatkan platform digital dapat meningkatkan omzet bisnis dan menciptakan lapangan kerja baru.

Meskipun demikian, riset tersebut juga mengungkapkan bahwa pelaku UMKM masih menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan penggunaan platform digital.

Tantangan utama termasuk persaingan ketat di antara pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen).

Data ini sejalan dengan hasil Status Literasi Digital di Indonesia 2023, yang menunjukkan bahwa nilai total indeks literasi digital di Indonesia baru mencapai level 3,65, yang masih tergolong rendah. Target indeks maksimal berada di level 5.

Untuk membantu mengatasi tantangan tersebut, platform e-commerce seperti Shopee, Lazada, dan Tokopedia aktif menyelenggarakan berbagai program pelatihan UMKM.

Program ini bertujuan untuk membantu UMKM meningkatkan keterampilan digital mereka, mencapai pasar global, dan meningkatkan daya saing mereka.

Beberapa contoh program pelatihan UMKM yang diadakan oleh platform e-commerce termasuk Blibli University, Kampus UMKM (Ekspor) Shopee, Sekolah Kilat Seller Tokopedia, Seller University Tiktok, dan Lazada University.

Riset INDEF menunjukkan bahwa 34,65 persen dari total responden UMKM mengetahui informasi tentang inisiatif program pelatihan UMKM yang diadakan oleh platform e-commerce.

Shopee menonjol sebagai platform dengan program pelatihan UMKM yang paling banyak diketahui, terutama program Kampus UMKM (Ekspor) Shopee, yang diketahui oleh 25,98 persen dari total responden.

Riset ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan digital untuk mendukung program digitalisasi UMKM.

Staf Ahli Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Damanik, menekankan pentingnya keterlibatan aktif perusahaan digital dalam pendampingan dan kolaborasi dengan pemerintah.

Pemerintah menargetkan mencapai 50 persen UMKM digital pada tahun 2030, dan program pelatihan digital ini menjadi bagian integral dari upaya untuk meningkatkan keahlian digital pelaku UMKM.

Berita Utama

Scroll to Top