Penjabat Gubernur Jawa Barat Imbau Libatkan Masyarakat dalam Pelestarian Lingkungan di Bandung Barat

Bey Machmudin saat menghadiri pertemuan dengan Camat se-Kabupaten Bandung Barat terkait Optimalisasi Pencapaian Indikator Makro Pembangunan di kantor Bupati Bandung Barat, Senin (24/6/2024).

BANDUNG BARAT, NyaringIndonesia.com – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengajak camat dan berbagai stakeholders di Kabupaten Bandung Barat untuk melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan dan kebersihan. Hal ini dianggap penting mengingat Kabupaten Bandung Barat terdiri dari 16 kecamatan dan 165 desa yang dilewati oleh aliran Sungai Citarum, yang merupakan bagian dari program Citarum Harum.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

“Di Kabupaten Bandung Barat ada 16 kecamatan dan 165 desa yang dilewati aliran Sungai Citarum. Kita ketahui terdapat program Citarum Harum yang bertujuan menjaga kebersihan sungai, mencegah pembuangan limbah sembarangan, serta melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan,” ujar Bey Machmudin saat menghadiri pertemuan dengan Camat se-Kabupaten Bandung Barat terkait Optimalisasi Pencapaian Indikator Makro Pembangunan di kantor Bupati Bandung Barat, Senin (24/6/2024) lalu.

Bey Machmudin juga mengimbau Bupati Bandung Barat dan jajarannya untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam menangani sampah mulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga.

“Terkait dengan sampah, terima kasih Pak Bupati sudah mengelola. Tapi yang paling penting adalah bagaimana mengelola sampah dari hulu, yakni dari rumah. Secanggih apapun teknologi pengelolaan sampah yang kita miliki, jika tidak ada kesadaran dan pola pikir yang benar tentang sampah, itu akan percuma,” tegasnya.

Selain menekankan pentingnya pengelolaan sampah, Pemdaprov Jabar juga meminta Pemda Kabupaten Bandung Barat untuk memperhatikan beberapa prioritas dalam menuntaskan permasalahan, salah satunya adalah ketahanan pangan. Bey berharap camat dan kepala desa lebih sering turun ke lapangan untuk memantau produktivitas lahan pertanian di wilayahnya.

“Awalnya kami mengira bahwa urusan sawah hanyalah pompanisasi atau pengairan, benih, dan pupuk. Namun, walaupun sudah dipenuhi, tetap harus diperhatikan bagaimana pengelolaannya dan kondisi buruh taninya. Jadi mohon dicek juga keluarganya, apakah sekolah, memiliki BPJS, atau tidak. Jangan sampai Bapak Ibu hanya menghitung hasil panen,” ujarnya.

Bey juga menekankan pentingnya memperhatikan kesejahteraan petani, bukan hanya hasil panen. “Laporkan kepada Pak Bupati bahwa hasil dari desa/kecamatan ini sekian ton, tapi yang lebih diperhatikan adalah kesejahteraan petani tersebut,” tambahnya.

Mengenai tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 8,11 persen dan penduduk miskin sebesar 10,52 persen pada tahun 2023, Bey meminta penurunan angka pengangguran difokuskan pada mereka yang menganggur lebih dulu. “Hal-hal yang harus dilakukan, misalnya pelatihan wirausaha dan program wajib belajar supaya diperhatikan,” katanya.

Selain itu, Bey juga menyoroti angka stunting di Kabupaten Bandung Barat yang mencapai 25,1 persen dan di Jawa Barat sebesar 21,7 persen. Ia mendorong program penurunan angka stunting dengan memperhatikan gizi sejak dari perempuan yang akan menikah, ibu hamil, dan anak-anak stunting. “Kepada Pak Bupati, para camat, dan kepala desa untuk turun memperhatikan anak-anak stunting, juga program kepada ibu yang akan menikah, dan yang telah hamil supaya diperhatikan gizinya,” tuturnya.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Bandung Barat dapat segera teratasi, serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat setempat.

Berita Utama