NyaringIndonesia.com – Pemerintah Provinsi DKI terus mencari solusi polusi udara yang tak kunjung teratasi. Salah satunya penyemprotan air dari puncak gedung dengan pompa bertekanan tinggi (water mist generator).
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Untuk itu, Heru mengajak para pelaku industri dan menginstruksikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Asep Purwanto untuk menyiapkan konsep penyemprotan water mist tersebut.
Namun berbeda dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menurutnya penyemprotan seperti ini tidak efektif karena hanya memindahkan polusi dari satu tempat ke tempat lain.
“Kegiatan penyemprotnya juga harus luas karena kalau sedikit itu hanya menggeser-geser saja malah bisa menyebarkan pindah ke tempat lain,” jelas Budi.
Sebelumnya, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), Pandu Riono juga menyoroti penyemprotan jalan ini.
Menurutnya penyemprotan tersebut dapat membahayakan kesehatan.
“Karena disemprot air malah memperburuk partikel udara (PM 2,5). Kalau disemprot dengan air bertekanan tinggi bisa terjadi aerolisasi, jadi partikular itu menguap dan bisa lebih dahsyat efeknya kalau dihirup masyarakat,” jelas Pandu.
Pandu menjelaskan polusi udara mengandung partikel kecil yang disebut PM 2,5 atau yang lebih kecil lagi berukuran 10 mikron (PM10), serta polusi dari hasil pembakaran energi sulfur oksigen (SO2).
Pengaruh polusi udara terhadap kesehatan tak bisa dianggap remeh. Sebab, cemaran udara tidak hanya bersarang di paru-paru, tapi juga memicu efek alergi, mudah sakit, mengganggu sistem kerja jantung dan susunan organ lain, karena menyebar ke semua sistem tubuh.***