KABUPATEN BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Dalam rangka sosialisasi ideologi dan wawasan kebangsaan serta pelatihan pemberdayaan kebangsaan, Pepeling Putra Maglayang mengadakan acara yang dihadiri oleh 150 peserta di Kampung Pasir Angin. Acara ini juga meliputi aksi-aksi sosial seperti penanaman pohon, santunan anak yatim, dan pagelaran seni Sunda buhun.
Selain pemberdayaan kebangsaan, acara ini juga mengadakan pelatihan kewirausahaan kopi. Berbagai unsur kepemudaan, termasuk Karang Taruna, tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat se-Kecamatan Cilengkrang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Perwakilan Kesbangpol Jawa Barat, Camat Cilengkrang, Kepala Desa Cilengkrang, Ketua Umum Perkumpulan Pepeling, Kapolsek Sub Sektor Cilengkrang, Babinsa, Babinkamtibmas, Ketua PP LPP RRI sekaligus Direktur Badan Wakaf Khusnul Khotimah, Forum Ormas, Ketua RW 05, dan Ketua RT 02 juga hadir untuk mendukung acara ini.
Ketua pelaksana sekaligus Sekjen Perkumpulan Pepeling Putra Manglayang, Dedi Riantama, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan acara keempat mereka setelah kegiatan penanaman pohon, pagelaran seni buhun, dan kegiatan sosial bersama santri. Kali ini, acara fokus pada sosialisasi ideologi wawasan kebangsaan serta pelatihan kewirausahaan kopi.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk memberdayakan potensi yang ada di masyarakat, terutama produk kopi dan perkayuan,” kata Dedi pada media, Minggu (21/07/24)
Ia menjelaskan bahwa edukasi dan pelatihan diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat memproduksi kopi dan kayu dengan kualitas lebih baik, sehingga dapat meningkatkan ekonomi desa Cilengkrang.
Rangkaian kegiatan meliputi tiga sesi utama. Sesi pertama adalah dialog mengenai ideologi dan wawasan kebangsaan dengan narasumber Dani dari Kesbangpol Jawa Barat dan Aep dari Forum Ormas. Sesi kedua membahas manfaat bambu dengan narasumber Dudi dari Yayasan Bale Bambu. Sesi ketiga adalah pelatihan kewirausahaan kopi yang dipandu oleh Ir. Dadan.
Pendiri sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Pepeling Putra Manglayang, Dadan Daniawan, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan pemuda, terutama generasi Z, serta menggali potensi kreatif mereka.
“Dengan kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat lebih kreatif dalam menggali potensi mereka, terutama dalam sektor kopi dan bambu yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” ujar Dadan.
Dadan juga menyampaikan rencana untuk mengadakan acara memperingati Hari Bambu dengan menanam bambu di bantaran sungai dan lahan tropis. “Pepeling adalah organisasi yang fokus pada lingkungan dan sumber daya manusia, sehingga kami berupaya menjaga alam agar dapat dinikmati dengan bijak,” tambahnya.
Analis Ketahanan Ekonomis Seni Budaya Agama dan Kemasyarakatan Kesbangpol Jawa Barat, Dani Hadiyanto, yang juga menjadi narasumber pada kegiatan ini, menjelaskan bahwa tugas utama Bakesbangpol adalah mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat mengenai wawasan kebangsaan dan ideologi Pancasila.
“Tugas kami adalah merangkul generasi muda untuk terlibat dalam wawasan kebangsaan, karena merekalah yang akan meneruskan perjuangan kita,” kata Dani.
Dani mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Pepeling Putra Manglayang, menyatakan bahwa keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini menunjukkan kemandirian dan dapat menjadi contoh bagi organisasi kemasyarakatan lainnya.
“Pemahaman ideologi Pancasila kepada pemuda merupakan tantangan, terutama di era digitalisasi saat ini. Mari kita gelorakan ideologi Pancasila untuk membentengi generasi muda dari pengaruh budaya asing,” tandasnya.
Dengan menanamkan jiwa Pancasila dalam diri mereka. Ia berharap generasi muda terus beradaptasi, berinovasi, hingga nanti rmanfaatnya dapat dirasakan masyarakat di masa mendatang.