KABUPATEN BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Di tengah berlangsungnya musim pemilihan umum kepala daerah (Pilkada), masyarakat mulai melihat peningkatan jumlah iklan politik di berbagai media. Banyak dari iklan-iklan ini dikeluhkan oleh masyarakat karena dianggap menunjukkan keberpihakan media terhadap salah satu pasangan calon.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Untuk mencegah hal tersebut, KPID Jawa Barat mengadakan kegiatan Orientasi Dunia Penyiaran (ORDER) ke-19 di SMA Karya Pembangunan. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat, terutama para siswa dan siswi, untuk terlibat dalam mengawasi isi siaran.
Ahmad Abdul Basith, Wakil KPID Jawa Barat, mengimbau masyarakat untuk ikut memantau siaran dan melaporkan temuan mereka ke KPID atau pihak terkait seperti BAWASLU dan lainnya.
Ahmad menjelaskan bahwa KPID sebenarnya merupakan representasi dari publik. Ia menegaskan bahwa KPID tidak bisa berjalan sendiri dalam melakukan pengawasan, mengingat sebagai lembaga negara, KPID memiliki banyak keterbatasan yang tidak bisa diatasi sendiri.
Oleh karena itu, publik diajak untuk berperan aktif dalam pengawasan, agar tim pemantau ini tidak hanya dilakukan oleh KPID tetapi juga bersama masyarakat. Upaya ini diwujudkan dengan membentuk PIS (Pemantau Isi Siaran).
“Dengan demikian, pemantauan siaran dapat lebih terjangkau dengan adanya PIS. Pembinaan dilakukan guna menambah wawasan tentang bagaimana mengawasi isi siaran tersebut,” jelas Ahmad kepada media pada Kamis (13/06/24) di SMA Karya Pembangunan Margahayu.
Sanksi yang diberikan apabila terdapat bukti bahwa salah satu media penyiaran melakukan tindakan yang dianggap merugikan atau melanggar ketentuan antara lain berupa teguran, dan kemungkinan pencabutan hak siar.
“Secara teknis, komunitas PIS ini melakukan pengawasan isi siaran di bawah bimbingan KPID. Jika nantinya menemukan pelanggaran, mereka akan melaporkannya ke KPID. Untuk itu, KPID melakukan pembinaan secara berjenjang,” katanya.
“Dan kasusnya kan berkembang ya, misalnya tiba-tiba ada kasus lain begitu, nantinya dapat diselesaikan dengan rapat pleno,” tambahnya.
Di sisi lain, Budi Kusmana sebagai Kepala Sekolah SMA Karya Pembangunan Margahayu menyatakan, Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan yang baik tentunya, bisa dikatakan KPID goes to school, atau KPID masuk ke sekolah-sekolah.
Sebagai pendidik, ia berharap generasi muda yang merupakan generasi masa depan dapat memilah dan memilih konten yang baik terkait isi siaran ataupun konten di media sosial maupun media penyiaran televisi.
“Jadi kami sebagai pendidik, yang merupakan garda terdepan dalam mempersiapkan generasi masa depan, berharap agar siswa dan siswi dapat memilih konten penyiaran dari calon pemimpin yang berkompeten,” ujarnya.
Budi juga memaparkan bahwa dalam memilih seorang pemimpin, tidak hanya berdasarkan aspek tertentu, tetapi juga berdasarkan pilihan yang rasional. Hal ini sangat menentukan dalam keberlangsungan sistem di negara kita.
“Kami melibatkan semua elemen yang ada di sekolah ini, khususnya para bapak dan ibu guru, yang tentunya mereka adalah garda terdepan dalam menyampaikan informasi,” pungkasnya.