Search
Close this search box.

Pertama di Indonesia, Pengenalan Arsip Sejarah Purwakarta Lewat Tari

Sendra tari kolosalย  yang ditampilkan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Kabupaten Purwakarta merupakan cara lain untuk mengenal sejarah berdirinya Purwakarta kepada masyarakat.

PURWAKARTA, NyaringIndonesia.com – Sendra tari kolosalย  yang ditampilkan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (Disarpusda) Kabupaten Purwakarta merupakan cara lain untuk mengenal sejarah berdirinya Purwakarta kepada masyarakat.

Pagelaran yang laksanakan di Aula Yudistira Komplek Pemkab Purwakarta, pada Jumat malam 23 Agustus 2024 ini dihadiri sekira 500 undangan, dan diantaranya turut hadir Kepala ANRI, Imam Gunarto, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, serta para Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan dari kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.

Cerita sejarah yang telah terarsipkan dengan baik ini, makin mudah di pahami lewat penamilan apik yang dipersembahkan oleh para mojang dan jejaka yang menari dengan lemah gemulai. Selain tarian juga gelaran ini disisipi dengan cerita saat penjajahan baik oleh Belanda maupun Jepang.

Sebelum berdiri sendiri, Purwakarta pada jaman penjajahan Belanda, bergabung dengan Kabupaten Karawang. Setelah melakukan pemekaran Purwakarta awalnya berkedudukan di Wanayasa, kemudian pindah ke Sindangkasih.

Sejarah Purwakarta ini, ditampilkan berbeda. Karena sebelumnya, hanya ditampilkan melalui pameran-pameran arsip dalam bentuk foto bingkai (arsip statis) maupun video, kini dikemas dalam bentuk tarian yang sangat kental dengan budaya sundanya.

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto. Imam mengaku pengenalan arsip sekaligus edukasi melalui media seni dan tari ini baru kali pertama terjadi di Indonesia.

“Ini sangat keren. Purwakarta memang istimewa. Karena, Dinas Arsip dan Perpustakaannya sangat inovatif, bisa menampilkan arsip sejarah melalui media yang berbeda,” ujar Imam, kapada media.

Apalagi, dalam pengenalan arsip ini, Disarpusda Kabupaten Purwakarta mengusung tema kamari, kiwari dan bihari yang artinya, kemarin, saat ini dan masa depan. Masa kini tak akan terjadi kalau tak ada masa lalu.

Jadi, sangat wajar jika Disarpusda Kabupaten Purwakarta diganjar nilai sangat baik,ย  baik tingkat Jawa Barat maupun pusat. Jika diprosentasekan, nilainya sudah lebih dari 80.

“Purwakarta ini sangat keren, semuanya berjalan baik, baik jaringannya, digitalisasinya, budayanya, jadi dari awal sampai akhir konsisten jalan semua,” ujar Imam.

Menurut Imam, pagelaran ini bisa menjadi contoh atau rujukan dinas lainnya di Indonesia. Karena untuk mengenalkan arsip tidak harus melalui pameran yang sifatnya statis.

Sendra tari ini, lanjut Imam, akan menjadi pertunjukkan hebat, karena sejarah Purwakarta yang hebat. Kearsipan tidak bisa berdiri sendiri. Lantaran, selalu terikat dan terkait dengan informasi di tempat lain.

“Supaya tidak lupa akan sejarah, makanya perlu diarsipkan. Dan arsip ini ada dari mulai rumah tangga sampai tatanan negara. Kita ini pelupa, makanya arsip menjadi rujukan apa yang terjadi di masa lampau. Purwakarta telah mendokumentasikannya dengan baik dan dinarasikan dengan baik pula,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, mengatakan, pihaknya sangat terhormat bisa datang ke Purwakarta. Acara sendra tari kolosal tentang arsip sejarah ini, sangat luar biasa.

“Saat ini, dinas arsip Purwakarta kedudukkannya sama strategisnya dengan dinas lain. Hal ini, menujukkan kinerja dinas arsip sangat bagus. Tentu, karena adanya dukungan dari pimpinan di Purwakarta, salah satunya Pak Sekda Norman Nugraha,” ujarnya.

I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka juga memuji kinerja Kepala Disarpusda Purwakarta, Asep Supriatna. Dalam penilaiannya, Asep Supriatna merupakan salah satu kepala dinas yang entertaintnya jalan.

Karena, mampu menginformasikan arsip maupun perpustakaan melalui media kekinian. Baik itu, melalui berita di websitrnya, podcast, dan saat ini merepresentasikannya melalui seni budaya.

“Sendra tari ini, baru di dunia perpustakaan dan kearsipan. Baru pertama kali di lakukan. Makanya, kami sangat mengapresiasi, buat Pursakarta. Sejarah Purwakarta dipentaskan melalui sendra tari. Effortnya luar biasa. Ini merupakan budaya Jabar, khususnya di Purwakarta,” jelasnya.***

Berita Utama