Pi Network Dikecam atas Penundaan Persetujuan KYB, PiDaoSwap Cari Solusi Sementara

Pi Network

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Para pengkritik mulai mengincar Pi Network dan tim intinya, PiCoreTeam (PCT), setelah bursa terdesentralisasi PiDaoSwap melontarkan kekhawatiran terkait penundaan persetujuan Know Your Business (KYB).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Proses ini yang berlangsung lebih dari 15 hari memaksa PiDaoSwap untuk meluncurkan token non-fungible (NFT) di Binance Chain sebagai solusi sementara.

PiDaoSwap, dalam pernyataannya di platform X, menegaskan bahwa meskipun telah mengajukan aplikasi KYB, hingga kini belum ada respons dari PiCoreTeam.

Mereka mengungkapkan ketidakpastian yang terjadi akibat lamanya proses ini dan memilih untuk meluncurkan NFT di BSC untuk melanjutkan pengembangan mereka.

“Setelah persetujuan KYB, kami baru bisa melanjutkan pengembangan lebih lanjut dan membangun ekosistem di jaringan Pi,” kata PiDaoSwap.

Kritik terhadap PiCoreTeam semakin keras. Dr. Altcoin, anggota aktif komunitas, menilai penundaan KYB menunjukkan kegagalan tim inti Pi Network.

Ia menambahkan, beberapa bursa terpusat (CEX) juga masih menunggu persetujuan yang sama, yang menghambat listing Pi Network di berbagai bursa besar, termasuk Bybit.

“PCT belum cukup transparan mengenai mekanisme penguncian dan pembakaran token,” kata Dr. Altcoin.

Meskipun demikian, Pi Network berhasil masuk ke bursa BTCC, yang menambah spekulasi bahwa listing di bursa lain akan segera menyusul.

Harga Pi Coin juga mengalami penurunan signifikan, turun 10% dalam 24 jam terakhir (7 April 2025), kini berada di harga $0,57.

Hal ini mengurangi harapan untuk harga Pi Coin mencapai angka $1, meskipun investor masih menunggu pergerakan harga yang bisa didorong oleh listing di bursa besar atau kolaborasi ekosistem baru.

Meski banyak kritik, PiCoreTeam tetap melanjutkan program lelang domainnya. Pembaruan terakhir mencatatkan lebih dari 200.000 penawaran, menunjukkan minat komunitas yang masih tinggi meskipun ada berbagai tantangan.

Berita Utama