Cimahi, NyaringIndonesia.com – Setelah sukses mencatat lebih dari 12 juta pengguna yang berhasil melakukan migrasi ke fase pertama mainnet, Pi Network kembali menarik perhatian. Komunitasnya yang kini berjumlah lebih dari 60 juta pengguna tengah menantikan kejelasan mengenai fase kedua migrasi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Namun, di balik penantian ini, terdapat alasan mendasar yang membuat proses migrasi koin Pi ke mainnet memerlukan waktu lebih panjang dari yang diperkirakan banyak pihak.
Pi Network berbeda dari banyak proyek kripto lainnya. Jika sebagian besar proyek memilih metode airdrop yang cepat dan sederhana, Pi Network justru mengambil pendekatan yang lebih terstruktur dan menyeluruh.
Migrasi mainnet Pi melibatkan pemindahan saldo dari jutaan akun yang telah berpartisipasi dalam penambangan selama bertahun-tahun. Tak hanya volumenya yang besar, proses ini juga menuntut akurasi dan verifikasi tingkat tinggi.
“Migrasi harus dilakukan untuk jaringan puluhan juta berdasarkan data penambangan kompleks selama enam tahun terakhir, guna memastikan akurasi, keamanan, dan keadilan bagi Pioneers yang jujur, dengan mengecualikan kecurangan,” tulis Pi Network dalam blog resminya.
Prosedur verifikasi dilakukan secara internal melalui sistem KYC tanpa membebani pengguna dengan biaya tambahan. Ini menunjukkan bahwa Pi Network tidak hanya berfokus pada kecepatan, tetapi juga pada keberlanjutan dan integritas jaringan.
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi serta komitmen terhadap validasi data yang ketat, belum ada tanggal resmi untuk peluncuran fase kedua migrasi. Dalam blog resminya yang dirilis pada 17 April, tim inti Pi Network menjelaskan bahwa fokus saat ini adalah menyelesaikan seluruh proses migrasi tahap pertama.
“Saat ini, jaringan sedang menyelesaikan proses migrasi tahap pertama untuk antrean para Pioneers, termasuk imbalan penambangan dasar yang telah diverifikasi, imbalan dari Security Circle yang telah diverifikasi, imbalan penguncian (lockup), imbalan penggunaan aplikasi utilitas, serta imbalan Node yang telah dikonfirmasi,” jelas mereka.
Setelah seluruh proses tersebut selesai, barulah fase kedua akan dimulai. Fase ini membuka peluang baru bagi pengguna aktif, terutama mereka yang telah lebih dulu menyelesaikan proses migrasi.
Meski proses migrasi berlangsung cukup lama, Pi Network menunjukkan pendekatan yang berhati-hati dan berorientasi jangka panjang. Penundaan ini bukanlah tanda stagnasi, melainkan bagian dari upaya membangun fondasi ekosistem yang adil dan berkelanjutan.
Bagi komunitas, ini adalah momentum untuk terus memperkuat jaringan, mendorong partisipasi aktif, serta mengoptimalkan hasil mining sebelum fase berikutnya dimulai.
==============
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News