Pi Network Tersandung di Binance? Ada Tiga Tantangan Utamanya

Foto Coinpedia

Cimahi, NyaringIndonesia.com – Pi Network, salah satu proyek kripto yang sempat mencuri perhatian karena pendekatannya yang unik, masih menghadapi sejumlah rintangan sebelum bisa menembus daftar perdagangan Binance, bursa kripto terbesar di dunia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Meskipun banyak pendukungnya berharap akan ada terobosan besar, beberapa faktor utama tampaknya masih menjadi penghalang utama. Berikut tiga alasan mengapa Pi Coin belum berhasil mencapai titik ini.

  1. Strukur Jaringan yang Terlalu Terpusat

Salah satu isu terbesar yang menghambat Pi Network adalah struktur kepemilikannya yang cenderung terpusat. Berbeda dengan proyek kripto seperti Bitcoin dan Ethereum yang beroperasi secara desentralisasi melalui jaringan node yang tersebar di seluruh dunia, Pi Network masih sangat bergantung pada kontrol terpusat.

Ketergantungan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor tentang keamanan dan transparansi proyek. Binance, sebagai platform perdagangan global, cenderung lebih menyukai proyek yang menawarkan tingkat desentralisasi tinggi untuk mengurangi risiko manipulasi dan meningkatkan kepercayaan pasar. Jika Pi Network tidak segera melakukan langkah untuk memperluas jaringan dan mendesentralisasikan infrastrukturnya, peluangnya untuk terdaftar di Binance akan tetap kecil.

  1. Minimnya Kegunaan Nyata

Keberhasilan jangka panjang sebuah kripto sangat bergantung pada seberapa banyak penggunaannya dalam dunia nyata. Sayangnya, Pi Coin masih kekurangan kasus penggunaan praktis yang jelas. Sementara proyek seperti Ripple telah berhasil menembus pasar pembayaran lintas batas dan Ethereum menjadi tulang punggung ekosistem DeFi (Decentralized Finance), Pi Coin belum mampu menunjukkan aplikasi yang dapat mendorong adopsi luas.

Tanpa kegunaan nyata, sulit bagi Pi untuk membangun ekosistem yang kuat yang menarik minat investor dan platform perdagangan besar seperti Binance. Untuk memperbaiki ini, pengembang Pi Network perlu fokus pada pengembangan platform dan aplikasi yang memberikan nilai nyata kepada penggunanya.

  1. Kurangnya Likuiditas di Pasar

Likuiditas adalah faktor kritis dalam menentukan apakah sebuah aset layak untuk diperdagangkan di bursa besar. Saat ini, Pi Coin masih menghadapi tantangan likuiditas yang signifikan, dengan volume perdagangan yang rendah dan minimnya pasar sekunder.

Tanpa likuiditas yang memadai, akan sulit bagi investor untuk membeli atau menjual Pi Coin dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga secara signifikan. Ini tidak hanya meningkatkan risiko bagi para trader, tetapi juga membuat Pi Network kurang menarik bagi bursa besar seperti Binance, yang mengandalkan volume perdagangan tinggi untuk menjaga efisiensi dan profitabilitas.

Secara keseluruhan, meski Pi Network memiliki komunitas yang kuat dan strategi pemasaran yang menarik, tiga tantangan utama ini centralisasi, kurangnya kegunaan, dan rendahnya likuiditas  perlu segera diatasi. Tanpa perubahan signifikan di area ini, kemungkinan Pi Coin untuk terdaftar di Binance akan tetap menjadi pertanyaan besar.

Untuk terus mendapatkan berita terbaru seputar dunia kripto dan teknologi blockchain, ikuti kami di Google News dan tetap terdepan dalam mengikuti perkembangan industri yang dinamis ini.

==============

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Editor : NI1

# # # #

Market

Market

Berita Utama