Penyerahan dana sebesar 32389,13 Euro atau Rp539.237.812 ini terselenggara berkat adanya kolaborasi antara Mataharikecil Indonesia dan GEMI0418 dengan tema “We Fight Climate Change”.
Dalam sambutannya, Dikdik menilai bahwa program bertajuk ini akan sangat positif. Sebab, hal ini sehubungan dengan isu lingkungan seperti masalah sampah di Cimahi
“Yang paling mutakhir saat ini kita menghadapi persoalan sampah. Fakta, orang Cimahi produksi sampah hariannya mencapai 275 ton, sedangkan kami tidak punya TPA (tempat pemrosesan akhir) sampah,” katanya di Komplek Cipageran Asri, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, pada Sabtu (6/5/23).
Kendati begitu, sebenarnya kata dia, TPA bukan solusi terbaik jika masyarakatnya tdak saling memahami dan menjaga lingkungan dari kerusakan akibat sampah.
“Soal sampah, (penanggulangannya) sebetulnya sudah kami mulai sejak beberapa tahun lalu dan tahun ini sudah ada program GRAK OMPIMPAH (Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah). Tujuannya untuk mengurangi volume pembuangan sampah ke TPA yang dimulai dari aktivitas rumahan,” ujar Dikdik.
Lebih lanjut, Dikdik juga menyinggung soal tragedi longsor sampah di TPA Leuwigajah,Cimahi 18 tahun silam. Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) diperingati setiap tanggal 21 Februari.
“Soal sampah, ada di tanggal 21 Februari? (HPSN) itu didasari oleh tragedi (longsor) sampah di Cimahi. Tentu itu hal yang kami sayangkan barangkali sebagai warga Cimahi, ketika warga Indonesia merayakan Hari Peduli Sampah Nasional, (tragedi) itu kejadiannya di Cimahi,” katanya.
Maka dari itu, kata dia, Pemkot Cimahi mendorong masyarakat untuk mau memilah sampah agar tidak terjadi tragedi serupa di masa depan.***
