Perumahan ARHASS VILLA

Pj Wali Kota Cimahi Imbau Masyarakat Memilah Sampah Dari Rumah Sebelum Dibuang

Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan

CIMAHI, NyaringIndonesia.com Permasalahan sampah di Indonesia pada umumnya seakan tidak ada habisnya. Banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat dan  kurangnya tempat pembuangan sampah, masih menjadi kendala di sejumlah daerah termasuk di Kota Cimahi.Dengan begitu, sampah bisa menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, dan udara.

Pejabat Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan mengingatkan warga Kota Cimahi agar bijak dalam mengelola sampah domesti dan rumah tangga.

Selain itu, Dikdik juga meminta pemerintah di masing-masing wilayah bisa melakukan penjadwalan pembuangan sampah agar sampah di lingkungan tidak menumpuk.

Sehingga akan mengurangi dan memudahkan pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPAS) Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

“Jadi sebelum diangkut ke TPA, sampah sudah di pilah dari rumah warga hingga sampah sudah berkurang saat akan dibuang petugas di kewilayahan. Ada banyak upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi produksi sampah, mulai dari menjadikan sampah organik hingga memanfaatkan untuk bahan daur ulang,” ujarnya.

Img 20230219 222806
Pj Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan

Belum lagi, kondisi pembuangan di TPAS Sarimukti Cipatat yang semakin terbatas. Jadi bukan hanya Kota Cimahi saja yang dihadapkan terkait permasalahan pengangkutan sampah.  Semua yang membuang kesana mulai mengalami kesulitan.

“Semua pengguna TPAS Sarimukti mengalami hal yang sama, seperti di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan bahkan Kabupaten Bandung Barat selaku pemilik wilayah  TPAS Sarimukti,” terang Didik.

Ia mengatakan, sebenarnya permasalahan di TPAS Sarimukti Cipatat mulai terjadi awal tahun 2023. Saat ini, lanjut Dikdik, kondisi TPAS Sarimukti Cipatat dilapangan dan  kondisi infrastruktur serta masalah volume sampah terus terjadi peningkatan.

“Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, pada tahun 2022 volume sampah yang ada di TPA Sarimukti Cipatat mencapai 8.419.981 ton. Belum lagi kondisi sampah di TPAS Cipatat yang pengelolaannya akan berakhir pada tahun 2023 ini sudah melebihi kapasitas,” ujarnya.

Karenanya, Pemerintah Kota Cimahi meminta bantuan masyarakat Kota Cimahi agar melakukan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga untuk mengurangi produksi sampah yang bakal dibuang ke TPAS Sarimukti Cipatat.

“Jadi sebelum diangkut ke TPA (Sarimukti), sampah itu sudah berkurang. Dan untuk sampah organik bisa dimanfaatkan untuk bahan daur ulang,” tuturnya.

Dikatakan Dikdik,  produksi sampah masyarakat Kota Cimahi juga terhitung sangat tinggi. Dalam sehari, sampah yang dihasilkan dan dibuang ke TPA Sarimukti bisa mencapai 270 ton.

Img 20230219 222725
Truk Pengangkut Sampah Milik Pemerintah Kota Cimahi

“Produksinya 270 ton per hari. Sedangkan berdasarkan penelitian, sampah residu itu hanya 15 persen, selebihnya itu bisa didaur ulang,” katamya.

Ia berharap masyarakat Kota Cimahi membiasakan diri memilah sampah sejak dari rumah. Dengan begitu, sampah yang terbuang terbuang ke TPA itu hanya residunya saja.

Sementara untuk mendukung Pemerintah Kota Cimahi dalam penanggulangan sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi saat ini secara perlahan sudah mulai meninggalkan paradigma lama penanganan sampah yang sentralistik dengan cara kumpul-angkut-buang dan beralih ke tata kelola sampah skala kawasan yang terdesentralisasi dengan pemilahan sampah di rumah tangga sebagai ujung tombaknya.

Melalui Inovasi AWAS PANIK MAMA (Kawasan Tuntas Pilah Sampah Organik Maggotisasi Mandiri) diharapkan bisa menanamkan kesadaran pemilahan sampah dari sumber dengan perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah yang dihasilkan.

Sementara AWAS PANIK adalah pengelolaan yang dilakukan pemerintah kota dalam pengelolaan sampah dimulai dari pemilahan sampai dengan pengolahan dengan cara komposting, biogas, magotisasi dan lainnya.

Dalam kegiatan AWAS PANIK MAMA, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar dengan membuat tim PARIKNIK (PetugAs penaRIK sampah orgaNIK) yaitu petugas penarik sampah yang bekeliling ke rumah-rumah warga dan TIPETING. 

Berita Utama

Scroll to Top