PMK Hantui Peternak Sapi Cileuweung

Peternak sapi di Kota Cimahi khawatir PMK

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Jelang setahun badai penyakit mulut dan kuku serta lumpy skin disease menyerang  peternak sapi perah di Kampung Cileuweung, Kelurahan Cipageran Kota Cimahi. Jumlah pendapatan susu mereka masih belum stabil.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ketua kelompok peternak Mitra Berkah, Amin (65) mengatakan, meski wabah kedua penyakit yang menyerang hewan ternaknya sudah semakin mereda. Kualitas pendapatan susu perah setiap peternak di wilayahnya masih belum stabil.

“Biasanya  dari 22 peternak terdapat 200 sapi yang  menghasilkan 1.200 liter susu, namun sekarang berkurang hingga 50 persen,” ucapnya.

Pihaknya menduga, kejadian tersebut diakibatkan belum stabilnya kesehatan sapi terlebih setelah terserang PMK dan LSD. Sehingga sampai berita ini dimuat pendapatan peternak masih minus.

“Bisa dibilang minus pemasukan kita, khususnya bagi peternak yang hanya memiliki empat ekor kebawah. Sudah pasti mereka kesulitan menghidupi keseharian,” ujar dia.

Pihaknya mengatakan, imbas serangan wabah tersebut juga mengakibatkan kesehatan para peternak menurun. Pasalnya energi yang harus dikeluarkan serta imbas kerugian dari wabah tersebut, sangat merugikan.

“Contohnya saya sekarang masih dalam keadaan sakit, karena harus merawat ternak ekstra ditengah pendapatan yang tidak menutupi setiap harinya. Bayangkan sehari hanya dapat 50 -100 ribu rupiah saja. Sedangkan biaya bikin jamu hewan, obat penambah imun terus dibutuhkan,” ucap Amin.

Berkaca pada cepat merebaknya penyakit PMK, yang mengakibatkan puluhan sapi mati di Cipageran. Amin mengatakan, kedatangan penyakit baru tidak bisa terelakan bagi peternak di wilayahnya. Sehingga pihaknya berharap kesigapan pemerintah memberikan pencegahan agar tidak terjadi hal serupa

“Saya harap pemerintah tidak boleh mengabaikan penyakit baru, karena imbasnya kampung kecil kami yang terkenal sebagai kawasan penghasil susu satu – satunya di Kota Cimahi bakal punah,” ujar dia.

Selain itu, pihaknya berharap segala ganti rugi hewan yang mati imbas PMK yang lalu bisa segera tergantikan.

“Sehingga peternak yang pernah merugi bisa mulai beraktivitas,” ucapnya,” tuturnya.

Berita Utama