CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Populasi kucing di Kota Cimahi mengalami peningkatan signifikan akibat tingginya tingkat reproduksi. Dalam satu kali masa reproduksi, seekor kucing dapat melahirkan tiga hingga lima anak.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Kondisi ini mulai menimbulkan keresahan masyarakat karena kucing-kucing liar berkeliaran di berbagai tempat.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Tita Maryam, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya pengendalian populasi melalui program sterilisasi kucing di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan).
“Sterilisasi dilakukan pada kucing betina agar tidak menghasilkan keturunan yang lebih banyak,” ujar Tita beberapa waktu lalu.
Tita menambahkan, idealnya Pemkot Cimahi memiliki tempat penampungan khusus untuk menampung kucing liar agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat. Oleh karena itu, ia berencana menjalin kerja sama dengan komunitas pecinta kucing untuk membantu perawatan dan adopsi hewan-hewan tersebut.
“Kami akan berkolaborasi dengan para pecinta kucing agar mereka bisa menyebarkan informasi kepada masyarakat yang ingin mengadopsi kucing dari tempat penampungan,” katanya.
Meski sebagian besar kucing yang disterilisasi merupakan kucing rumahan, masyarakat diperbolehkan membawa kucing liar maupun peliharaan untuk mengikuti program jika sedang berlangsung.
“Kalau sedang ada program sterilisasi atau vaksinasi rabies, masyarakat dipersilakan membawa hewan peliharaannya untuk ditangani,” ucap Tita.
Selain sterilisasi, Dispangtan Cimahi juga rutin melakukan vaksinasi rabies di tiap kelurahan, terutama saat ada kegiatan yang digelar oleh Pemkot Cimahi. Program ini bertujuan mewujudkan Kota Cimahi bebas rabies.
“Tujuan kami adalah zero rabies. Maka dari itu kami rutin melakukan vaksinasi, terutama di Hari Rabies. Di Cimahi tidak boleh ada kasus rabies, baik dari gigitan hewan peliharaan maupun liar,” jelasnya.
Tita menyebutkan bahwa vaksin rabies disediakan secara gratis bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan. Dispangtan juga bekerja sama dengan Balai Veteriner Subang untuk memastikan hewan liar maupun rumahan di Kota Cimahi tidak terjangkit rabies.
“Memang ada beberapa kasus gigitan, namun sejauh ini tidak terbukti positif rabies karena selalu kami uji. Bahkan jika hewannya mati, tetap kami pastikan keamanannya,” tutupnya. (Bzo)
==============
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News