BOGOR, Nyaringindonesia.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan bahwa stok beras di Badan Urusan Logistik (Bulog) masih mencukupi hingga beberapa bulan ke depan. Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi sebagai respons terhadap kenaikan harga beras di pasaran.
Presiden Jokowi menyatakan, “Semua negara sedang mengalami kekeringan El Nino termasuk Indonesia, meskipun hanya beberapa provinsi, ada 7 provinsi di kita. Oleh sebab itu, saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini, nanti di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada, barangnya ada, berasnya ada.”
Saat ini, cadangan beras pemerintah (CBP) ada sebanyak 1,6 juta ton di dalam gudang-gudang Bulog. Pemerintah juga telah membuka keran impor untuk mengatasi kegagalan panen akibat kekeringan di beberapa wilayah Indonesia. Sebanyak 400 ribu ton beras sedang dalam proses impor dari negara lain menuju Indonesia. Dengan demikian, jumlah stok beras akan bertambah menjadi 2 juta ton.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjamin ketersediaan beras tersebut untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Program bantuan pangan beras kepada masyarakat telah dimulai sejak 1 September 2023 dengan penyaluran sekitar 210 ribu ton beras setiap bulannya.
Ia juga meminta agar daya beli masyarakat tetap terjaga melalui penyaluran bantuan beras ini. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak perlu khawatir meskipun ada kenaikan harga beras. Meskipun harga beras di pasaran mengalami kenaikan, inflasi masih terjaga di level 3,2 persen.
Seorang warga yang datang saat pembagian bantuan beras menyambut baik inisiatif pemerintah. Harga beras yang mahal, sekitar Rp 13.000, telah berdampak pada usaha warung makannya dengan harga makanan yang ikut naik. Oleh karena itu, bantuan dari pemerintah sangat membantu masyarakat dalam kondisi ini.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga ketersediaan beras dan harga yang stabil untuk memastikan kesejahteraan masyarakat.