CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Program Kampung Iklim (Proklim) bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan menjadi sarana bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran serta membangun gerakan kolektif dalam menghadapi perubahan iklim di Kota Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Melalui Proklim, pemerintah ingin mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan yang kini mulai terdampak oleh perubahan iklim ekstrem.
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, mengungkapkan bahwa perubahan iklim sudah mulai terasa nyata di tengah masyarakat.
“Saat ini terasa lebih gerah dari biasanya, dan curah hujan pun semakin tidak menentu. Itulah bentuk nyata dari perubahan iklim. Oleh karena itu, kami mengambil langkah konkret melalui kegiatan penanaman pohon yang merupakan bagian dari program Dinas Lingkungan Hidup,” ujar Adhitia saat diwawancarai di Mal Pelayanan Publik (MPP), Rabu (28/10/25).
Menurutnya, berbagai program lingkungan di Cimahi saling terhubung satu sama lain. Selain penanaman pohon, pemerintah juga fokus menanam pohon bambu sebagai ikon Kota Cimahi yang memiliki manfaat ekologis tinggi.
“Kami juga rutin mengadakan kegiatan kerja bakti. Ke depan, Pak Wali Kota berencana menjadikannya kegiatan berkala agar budaya gotong royong dalam menjaga lingkungan terus terjaga,” tambahnya.
Adhitia menyampaikan, perhatian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terhadap Cimahi cukup besar. Belum lama ini, perwakilan dari KLHK datang langsung untuk ikut serta dalam aksi bersih-bersih lingkungan bersama pemerintah kota.
“Beberapa waktu lalu, direktur dari KLHK juga ikut kerja bakti bersama Pak Wali Kota dan saya di Alun-Alun serta di beberapa titik lainnya. Karena itulah Cimahi menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adhitia menilai persoalan lingkungan di Cimahi cukup kompleks, tak hanya terkait perubahan iklim, tetapi juga soal pengelolaan sampah dan kualitas lingkungan secara umum.
“Saya berharap berbagai program pemerintah kota ini dapat menjadi stimulus bagi warga untuk membentuk gerakan sosial dalam memperbaiki kualitas lingkungan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Proklim merupakan program rutin yang juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Ke depan, pemerintah bakal melakukan evaluasi berkala dan menunjuk beberapa RW untuk memantau pelaksanaan Kampung Iklim.
Program ini juga akan menjadi salah satu indikator penilaian dari pemerintah provinsi dan Kementerian LHK.
“Khusus untuk Kampung Iklim, saya berharap ini tak hanya menjadi ajang lomba, namun juga lomba yang membawa dampak positif dan nyata bagi warga Kota Cimahi,” pungkasnya. (Bzo)