Prospek Cerah dan Tantangan Mobil Listrik Berbasis Baterai

NyaringIndonesia.com – Mobil listrik berbasis baterai atau Battery Electric Vehicles (BEV) diprediksi akan menjadi penopang utama kinerja pasar otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Kendati masih menghadapi sejumlah tantangan, perkembangan pesat di sektor ini menjadi salah satu pendorong utama menuju masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Baru-baru ini, Economist Intelligent Unit (EIU) merilis riset yang memberikan gambaran mengenai prospek industri otomotif global pada 2025. Dalam riset tersebut, EIU memperkirakan bahwa penjualan mobil di pasar global akan mencapai angka rekor, yakni 97,2 juta unit pada tahun 2025.

Dari angka tersebut, mobil listrik berbasis baterai (BEV) diprediksi akan menjadi segmen kendaraan dengan kinerja terbaik. Proyeksi penjualannya diperkirakan akan tumbuh sekitar 16% dan mencapai 19,4 juta unit pada tahun yang sama.

Di Indonesia, meskipun penetrasi mobil listrik masih terbilang rendah, langkah pemerintah dalam mendukung perkembangan BEV semakin terlihat. Berbagai insentif seperti pengurangan pajak kendaraan bermotor dan kebijakan pembebasan tarif impor untuk komponen kendaraan listrik menjadi dorongan positif bagi industri otomotif nasional.

Namun, tantangan tetap ada salah satu hambatan terbesar adalah ketersediaan infrastruktur pengisian daya atau charging station yang masih terbatas, terutama di luar kota-kota besar. Selain itu, meskipun harga mobil listrik semakin terjangkau, biaya pembelian kendaraan listrik yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional masih menjadi faktor yang perlu diperhatikan oleh konsumen.

Meski begitu, prospek jangka panjang untuk BEV di Indonesia cukup cerah. Sebagai negara dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi, peralihan menuju kendaraan listrik dianggap menjadi salah satu solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mengatasi masalah lingkungan.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik, termasuk insentif untuk pabrikasi lokal dan riset pengembangan teknologi, diharapkan dapat mendorong industri BEV lebih cepat berkembang.

Pemain-pemain besar di industri otomotif juga semakin serius mengembangkan mobil listrik. Selain merek global yang sudah hadir di pasar Indonesia, beberapa perusahaan lokal juga mulai merambah sektor ini dengan memperkenalkan model kendaraan listrik yang sesuai dengan kebutuhan pasar domestik.

Ke depannya, dengan terus berkembangnya teknologi dan semakin solidnya dukungan infrastruktur, kendaraan listrik berbasis baterai berpotensi tidak hanya menjadi solusi ramah lingkungan, tetapi juga sumber pertumbuhan ekonomi baru bagi industri otomotif Indonesia. Mobil listrik berbasis baterai bisa menjadi penopang perekonomian nasional dan sekaligus memosisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Berita Utama