Pulau Jawa “Merah Menyala” di Citra Satelit, Ini Penjelasan BMKG

Pulau Jawa
Pulau Jawa “Merah Menyala” di Citra Satelit

Jakarta, NyaringIndonesia.com – Citra satelit yang memperlihatkan Pulau Jawa tampak “merah menyala” menjadi perbincangan hangat di media sosial X pada awal pekan ini. Warna merah pekat yang menyelimuti sebagian besar wilayah Jawa memicu kekhawatiran warganet akan suhu panas ekstrem yang tengah melanda.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam unggahan akun @Jat**** pada Senin (13/10/2025), tampak wilayah-wilayah seperti Yogyakarta, Sumenep, Semarang, Bandung, Cianjur, Jakarta, dan Cilegon diselimuti warna merah pekat. Sementara wilayah lain seperti Purwodadi, Jepara, Mojokerto, Cirebon, dan Madiun tampak berwarna merah muda hingga keputihan, menandakan suhu yang sedikit lebih rendah.

Sehari berselang, akun @hr**** mengunggah ulang citra satelit lainnya yang menyoroti kawasan utara Jawa serta perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Data menunjukkan suhu tinggi di berbagai wilayah:

  • Sragen mencatat suhu tertinggi, yakni 37°C
  • Pati sekitar 33°C
  • Ploso menyentuh 35°C
  • Madiun mencapai 36°C
  • Blora, Wonogiri, dan Bojonegoro masing-masing sekitar 32°C

Fenomena “merah menyala” dalam citra satelit tersebut dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai akibat dari posisi semu Matahari yang berada di atas wilayah Indonesia pada bulan Oktober.

Menurut Zauyik, Analis Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Tengah, saat ini Matahari tengah bergerak menuju Belahan Bumi Selatan (BBS), yang menyebabkan intensitas radiasi sinar Matahari di Pulau Jawa semakin tinggi.

“Fenomena ini menyebabkan suhu udara terasa lebih panas di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jawa Tengah,” jelas Zauyik, Selasa (14/10/2025).

Ia menambahkan, saat ini Jawa Tengah sedang mengalami musim pancaroba atau peralihan musim, yang ditandai dengan:

  • Curah hujan tidak merata
  • Kelembapan udara tinggi
  • Suhu udara tinggi
  • Kondisi cuaca yang cenderung tidak nyaman

Zauyik juga menyebutkan bahwa Oktober merupakan bulan dengan suhu rata-rata tertinggi di Jawa Tengah dibandingkan bulan lainnya dalam satu tahun.

Di sisi lain, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengungkapkan bahwa minimnya pertumbuhan awan menjadi faktor lain yang menyebabkan cuaca semakin panas.

“Karena tidak ada awan yang menutupi, sinar Matahari langsung menyentuh permukaan bumi dan tubuh manusia, sehingga terasa sangat panas,” ujarnya, dikutip dari Antara, Senin (13/10/2025).

Guswanto menambahkan, suhu normal di wilayah perkotaan berada pada kisaran 31–34°C. Namun karena posisi Matahari kini telah berada di selatan Indonesia, suhu pun meningkat tajam.

Meski demikian, Guswanto menyebut bahwa Indonesia secara umum sudah mulai memasuki musim hujan sejak Agustus 2025, namun tidak terjadi secara merata. BMKG memprediksi hampir seluruh wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada November 2025, yang akan diiringi potensi cuaca ekstrem di beberapa daerah, seperti:

  • Sumatera Utara
  • Jawa bagian tengah

“Nanti di Desember, Januari, Februari itu sudah serentak musim hujan,” pungkasnya.

 

 

==================

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.

Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama