NyaringIndonesia.com – Langit malam akan kembali dihiasi fenomena spektakuler. Puncak hujan meteor Lyrid diperkirakan terjadi pada 21-22 April 2025. Hujan meteor ini merupakan salah satu yang tertua di dunia, dengan catatan pengamatan yang telah berlangsung selama lebih dari 2.700 tahun.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Mengutip laporan National Geographic, hujan meteor Lyrid aktif berlangsung sejak 17 hingga 26 April 2025. Namun, malam ini hingga dini hari esok merupakan waktu terbaik untuk menyaksikan intensitas meteor yang mencapai puncaknya.
Dalam kondisi ideal — langit cerah, tanpa cahaya bulan, dan minim polusi cahaya — para pengamat berpeluang melihat hingga 18 meteor per jam. Bahkan, dalam kejadian luar biasa yang sangat jarang terjadi, Lyrid dapat menampilkan ledakan meteor hingga 100 meteor per jam.
Hujan meteor Lyrid terjadi saat Bumi melewati jalur debu yang ditinggalkan oleh komet Thatcher (C/1861 G1). Meteor-meteor ini tampak berasal dari arah konstelasi Lyra, dekat bintang terang Vega.
Meteor Lyrid bergerak dengan kecepatan sekitar 49 kilometer per detik, menciptakan jejak cahaya cepat dan tajam di langit malam. Walaupun sebagian besar meteor berukuran kecil, mereka mampu menghasilkan pemandangan yang menakjubkan ketika terbakar di atmosfer.
Untuk menikmati keindahan hujan meteor Lyrid, beberapa persiapan sederhana sangat dianjurkan:
– Cari lokasi gelap: Pilih tempat terbuka jauh dari lampu kota atau sumber polusi cahaya lainnya.
– Waktu terbaik: Mulailah mengamati sekitar tengah malam hingga menjelang fajar, saat radian meteor berada pada posisi tinggi di langit.
– Arah pandang: Arahkan pandangan ke area langit yang luas, tidak harus tepat ke arah konstelasi Lyra. Justru, meteor-meteor yang melintas di luar titik radian akan tampak lebih panjang dan dramatis.
– Penyesuaian mata: Berikan waktu 20–30 menit bagi mata Anda untuk menyesuaikan diri dengan kegelapan, agar dapat melihat meteor lebih jelas.
– Kenakan pakaian hangat: Suhu malam hari bisa cukup dingin, terutama di area terbuka. Persiapkan pakaian yang nyaman dan hangat.
Bagi yang tidak sempat menyaksikan malam ini, hujan meteor Lyrid masih akan aktif hingga beberapa malam ke depan, meski intensitasnya akan menurun.
Fenomena alam seperti hujan meteor Lyrid mengingatkan manusia akan kebesaran semesta dan keterhubungan Bumi dengan jagat raya yang luas. Menyaksikan “bintang jatuh” yang melesat di langit malam sering kali membawa harapan, doa, dan kekaguman akan keajaiban alam yang masih menyisakan banyak misteri.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News