Selain itu Danpussenarmed juga menyampaikan bahwa dalam mendukung Pussenarmed menuju WBK perlu adanya beberapa macam cara seperti identifikasi dan mitigasi resiko yang berisi kesisteman alutsista, fasilitas daerah latihan, pelayanan, kinerja dan penguatan integritas.
Lebih lanjut ia juga menambahkan bahwa dalam pembangunan ZI diperlukan manajemen perubahan yang berisi komitmen pimpinan dan personel dalam pembangunan ZI yang didukung tata laksana dengan baik sehingga kinerja staf lebih mudah dan cepat. Penataan sistem manajeman SDM yang transparansi dan akuntabikitas juga perlu dalam mengelola SD dengan disertai penguatan akuntabilitas kinerja dan penguatan dalam pengawasan.
Sementara dari sejumlah pertanyaan yang disampaikan Ketua tim evaluasi, Firmansyah, S.Sos., dalam zoom meeting desk evaluasi wawancara, diantaranya yang berkaitan dengan ukuran keberhasilan Pussenarmed dalam pelaksanaan tupoksinya, khususnya fungsi Bin pendidikan, fungsi Bin latihan, apakah ada whistle blowing system yang dibangun di satuan serta bagaimana mekanisme pengaduan serta tindaklanjutnya.
Selanjutnya, untuk mewujudkan, penilaian ZI menuju WBK, Pussenarmed telah melakukan beberapa inovasi seperti menciptakan aplikasi Field Artillery Reborn “FAR”, aplikasi GOL yang berisi pengecekan gaji secara online, aplikasi Lapor Ndan, Aplikasi Tifikor, menemukan dan menciptakan WLR (Weapon Location Radar) untuk kemajuan dan melengkapi sistem alutsista Armed.
Diakhir kegiatan, Danpussenarmed menyatakan bahwa Pussenarmed armed layak dan pantas menerima predikat Wilayah bebas Korupsi dari KEMENPAN RB. (Penpussenarmed)