KEBUMEN, NyaringIndonesia. com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mengirimkan sampel makanan ke laboratorium di Yogyakarta untuk memastikan penyebab dugaan keracunan massal yang menimpa 157 siswa di Kecamatan Petanahan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Peristiwa tersebut terjadi usai para siswa mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (25/9/2025). Gejala yang muncul di antaranya mual dan pusing, dengan laporan pertama diterima pada Kamis sore hingga malam hari.
“Hingga Jumat pagi, total ada 157 orang yang mengalami gejala,” ujar Kepala Dinkes Kebumen, Iwan Danardono, Jumat (26/9/2025).
Menurut Iwan, seluruh pasien akan mendapatkan penanganan medis tanpa dipungut biaya. “Pasien tidak dikenai biaya. Teknis pembiayaan akan dibahas lebih lanjut, tapi prinsipnya gratis,” kata dia.
Pihak Dinkes juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG. Pengawasan serta prosedur pengolahan makanan akan diperketat untuk mencegah kejadian serupa.
“Evaluasi akan kami lakukan, terutama terkait dapur dan prosedur penyajian. Pengawasan dari kami akan ditingkatkan,” tegasnya.
Sementara itu, seorang wali murid, Saryono, menduga makanan penyebab keracunan adalah menu soto yang disajikan dalam program MBG. Putrinya, Senandung, siswi kelas 3 SMP Madrasah Wathoniyah Islamiyah, mengeluhkan mual dan pusing setelah menyantap makanan tersebut.
Ia mengatakan mendapat kabar dari grup WhatsApp madrasah pada Kamis malam, lalu langsung mendatangi lokasi pada Jumat dini hari.
“Anak saya bilang makanannya dibagikan sekitar pukul 12.30, dan gejala muncul sekitar pukul 15.30. Katanya, kuah sotonya sudah seperti mau basi,” ungkap Saryono.
Hingga saat ini, para siswa masih dalam pemantauan tim medis. Hasil uji laboratorium akan menjadi dasar untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News