Kuantan, NyaringIndonesia.com – Rayyan Arkan Dikha, seorang anak kelas V SD dari Desa Pintu Gobang Kari, Kecamatan Kuantan Tengah, tiba-tiba jadi buah bibir bukan hanya di Indonesia, tapi juga hingga ke luar negeri.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Video dirinya yang lincah menari di atas perahu pacu viral di TikTok dan menarik perhatian banyak orang, termasuk pemain sepak bola klub ternama PSG yang bahkan menirukan gayanya.
Dikha, lahir 28 September 2014, awalnya tak pernah membayangkan aksinya bisa mendunia. Saat ditemui bersama sang ibu, Rani Ridawati, Dikha tak bisa menyembunyikan rasa bahagia dan bangganya.
“Aku sudah lihat videonya kemarin di TikTok PSG. Senang banget, nggak nyangka bisa sampai segitu,” ujarnya penuh antusias, Senin (7/7).
Sejak duduk di bangku kelas III SD, Dikha sudah bercita-cita menjadi si Tukang Tari, sosok penting yang menari di ujung perahu untuk membakar semangat para pendayung.
Tradisi ini memang sudah mengalir di darah keluarganya: sang kakak, Rakha, pernah menjadi Tukang Onjai, dan ayahnya, Jupriono, adalah atlet pacu jalur yang bertugas di bagian kemudi.
Menjadi Tukang Tari bukan perkara mudah. Dikha harus menyeimbangkan diri di perahu panjang yang melaju cepat di Sungai Kuantan sambil menari penuh gaya. Meski sering terjatuh ke sungai, Dikha tetap berani dan tidak pernah gentar.
“Nggak takut sama sekali. Kalau jatuh ya paling cuma terpeleset,” katanya sambil tertawa.
Uniknya, gerakan tarian Dikha tidak pernah diajarkan siapa pun. Ia belajar sendiri dengan meniru video yang ditontonnya di TikTok, Instagram, dan YouTube, lalu langsung mempraktikkannya saat latihan bersama tim jalur desanya. Mimpinya sederhana: terus menari demi desa dan suatu saat membawa pulang kemenangan.
Popularitas yang diraihnya pun membawa berkah. Dikha dan keluarganya menerima donasi sebesar Rp 5 juta dari sponsor asal Bali melalui seorang kreator konten lokal.
Sementara itu, jalur Tuah Kori Dubalang Rajo yang ia bela juga mendapatkan sponsor senilai Rp 20 juta dari Boat Dance Kita Group Jakarta.
Kepala Desa Pintu Gobang Kari, Dadang Muttaqin, mengungkapkan bahwa penampilan Dikha semakin memotivasi anak-anak jalur lainnya untuk berprestasi, meski tahun ini belum berhasil meraih gelar juara.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing, Azhar, pun mengaku bangga sekaligus terkejut melihat pacu jalur bisa viral sampai ke mancanegara.
Ia menjelaskan, pemerintah daerah sebenarnya tidak pernah mengirimkan video ke luar negeri, namun promosi terus dijalankan bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengingat pacu jalur sudah masuk dalam Top Ten Kharisma Event Nusantara.
Kini, Dikha bukan hanya membawa nama desanya melambung tinggi, tetapi juga menjadi simbol semangat generasi muda Kuansing yang berani bermimpi besar dan menjaga tradisi. (***)