GARUT, Nyaringindonesia.com – Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FR-PB) Garut Selatan ikut melaksanakan FGD Mitigasi terkait Bencana banjir, longsor, dan tsunami pada setiap Oktober sebagai bulan Pengurangan Risiko Bencana.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pada kesempatan tersebut, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut, Drs. Yogaswara Hilman
Menyampaikan bahwa Kabupaten Garut merupakan minimarket bencana dengan Indeks Risiko Bencana tertinggi ke-6 besar skala nasional dan 4 terbesar di tingkat Jawa Barat.
Melihat kondisi seperti itu, menurut Yoga, sosialisasi mitigasi bencana diwilayah pesisir selatan khususnya harus sering dilakukan dan secara masiv.
“ Sosialisasi secara masiv sangat penting dilakukan demi meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana,” tandasnya.
Ia menyebut, BPBD Garut sudah mengagendakan program peningkatan kapasitas relawan pada 2023 mendatang. Dengan kegiatan itu diharapkan mampu meningkatkan kapasitas ketangguhan daerah dan menurunkan indeks risiko bencana daerah,
“ Semoga kedepannya Kab. Garut bisa berada di skala/level sedang,” harapnya.
Diketahui acara tersebut dihadiri oleh sekmat kecamatan pameungpeuk, upt. Damkar pameungpeuk, dan unsur komunitas wilayah Garut Selatan lainnya diantaranya,Repalapa Pameungpeuk, Kopala Cisompet, Rebbana, FPRB desa Purbayani Caringin, Sirnabakti, Mekarmukti Cibalong, Mekarsari Cibalong, serta Patriot Pendamping Desa.
Sementara, Sekmat PMPK H. Dani Ramdani berharap melalui FDG ini bisa meningkatkan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat serta pentahelik lainnya demi mewujudkan ketangguhan daerah.
Ia juga mengatakan bahwa para relawan yang di Garut Selatan perlu di berikan fasilitas baik tempat ataupun sarana prasarana kelengkapan APD seperti perahu karet, life jaket, helm dan lainnya, sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana.
Sedangkan, Ketua FPRB Mancagahar Sihabudin mengajak para relawan untuk bekerja dengan ikhlas sebagai oanggilan jiwa. Namun ia juga mengingatkan agar keberadaan para relawan untuk diperhatikan dan ada pengakuan secara khusus baik dari tingkat desa sampai ke tingkat pemerintah daerah Pemkab Garut.