Keluhan tersebut muncul setelah seorang pasien di rumah sakit tersebut mengeluhkan pelayanan yang tidak memuaskan.
Direktur Utama RSUD Otista, Yani Sumpena, mengakui bahwa ada oknum petugas medis yang tidak menjalankan standar pelayanan yang seharusnya.
Yani menyatakan bahwa petugas medis seharusnya memberikan pelayanan dengan sepenuh hati dan menerapkan prinsip senyum, sapa, salam, sopan, dan santun. Namun, perilaku sebaliknya yang dilakukan oleh oknum tersebut.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi, baik kepada pihak yang memposting di media sosial maupun masyarakat Kabupaten Bandung pada umumnya,” ujarnya.
Yani menegaskan bahwa keluhan pasien tersebut menjadi pembelajaran bagi rumah sakit untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Selain itu, aspek kebersihan toilet, yang juga menjadi keluhan pasien, akan lebih diperhatikan dan ditingkatkan.
“Petugas kebersihan sudah diminta untuk selalu memperhatikan tugasnya. Harus selalu siap sedia, jika perlu langsung membersihkan jika ada orang yang menggunakan toilet,” tambahnya.
Yani menyatakan bahwa petugas medis yang terlibat dalam insiden tersebut telah diberi sanksi teguran dan pembinaan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kesalahan yang dilakukan.
