Sejarah dan Keistimewaan Hajar Aswad Batu Suci di Kakbah

Hajar Aswad
Hajar Aswad Foto Istimewa

Nyaringindonesia.com – Hajar Aswad adalah batu suci yang diyakini berasal dari surga dan digunakan untuk menyempurnakan Ka’bah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sejarah Hajar Aswad mencakup peristiwa ketika Nabi Ibrahim AS bersama putranya, Nabi Ismail AS, membangun Kakbah.

Nabi Ismail AS mendekatkan Maqam kepada Nabi Ibrahim AS untuk membantu membangun, dan saat membutuhkan batu, Malaikat Jibril membawa Hajar Aswad dari Gunung Abu Qubais.

Allah menitipkan batu ini pada masa Nabi Nuh AS, dan saat Nabi Ibrahim membutuhkannya, Jibril membawanya sebagai tanda dimulainya tawaf untuk umat manusia.

Karakteristik Hajar Aswad mencakup perubahan warna dari putih menjadi hitam karena dosa orang-orang musyrik.

Meskipun mengalami kerusakan dan usia, Hajar Aswad tetap menjadi batu yang sangat istimewa. Ukurannya sekitar satu dzira’ (hasta) dan memiliki keistimewaan sebagai tangan kanan Allah di bumi.

Beberapa keistimewaan Hajar Aswad melibatkan praktik sunnah seperti mencium atau mengangkat tangan ke arahnya saat memulai thawaf.

Hajar Aswad juga diyakini dapat memberikan syafaat di hari kiamat, menjadi tangan Allah di bumi, dan memberikan kesaksian terhadap orang-orang yang melakukan istilam (mengangkat tangan) padanya.

Praktik istilam pada Hajar Aswad dianggap sebagai salaman dengan Allah SWT.

Keberadaan Hajar Aswad menjadi simbol kehormatan dan spiritualitas dalam ibadah umrah dan haji. Mencium atau menyentuhnya adalah momen yang diidamkan oleh jamaah Muslim saat mengunjungi Kakbah.

Berita Utama