CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dalam upaya melestarikan seni Longser, Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi (YKBM) menggelar acara kebudayaan bertempat di Plasa Rakyat, Pemkot Cimahi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menjaga warisan teater tradisional Sunda yang menggabungkan drama, musik, dan tari. Melalui acara ini, diharapkan generasi muda semakin mengenal dan mencintai seni budaya lokal serta turut berperan dalam pelestariannya.
Dalam acara tersebut, Herman selaku ketua YKBM mengungkapkan bahwa sejak tahun 2010 telah melakukan pelatihan secara gratis di Kelurahan Pasirkaliki.
“Kami lakukan pelatihan secara gratis, dan alhamdulillah makin bertambah anggotanya. Ada sekitar seratus orang dan yang aktif enam puluh orang.”
Sementara itu, Sekretaris Daerah Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan, menyampaikan pentingnya melestarikan seni budaya lokal, khususnya kesenian Longser. “Kesenian ini merupakan warisan leluhur kita, yang menjadi kewajiban kita melestarikannya,” tegas Dikdik pada awak media, Minggu (02/06/24).
Ia juga berharap agar masyarakat tetap berkomitmen dalam menjaga budaya lokal di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang membawa pengaruh budaya luar. “Mari kita perkuat komitmen kita untuk menjaga dan melestarikan budaya kita,” harapnya.
Dikdik optimis bahwa upaya pelestarian ini akan membawa kebaikan bagi kota Cimahi, dengan seni budaya yang digali dari akar masyarakat setempat. Ia yakin, hal ini akan membuat Cimahi semakin semarak dan menarik.
Dikdik juga menyinggung visi pembangunan Kota Cimahi tahun 2005-2025, yang mencakup nilai-nilai kecerdasan, kreativitas, egaliter, responsif, dinamis, agamis, dan keberlanjutan.
Ini menunjukkan bahwa pelestarian seni budaya lokal, seperti Longser, sejalan dengan visi tersebut dan merupakan bagian integral dari upaya membangun Kota Cimahi yang cerdas, kreatif, responsif terhadap kebutuhan masyarakat, dinamis, berkeadilan, berlandaskan nilai-nilai agama, dan berkelanjutan.
Menurutnya, visi ini harus tercermin dalam pemikiran dan tindakan masyarakat terkait seni dan budaya. Dikdik menegaskan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk dalam apresiasi dan pelestarian seni lokal seperti Longser.
Dengan demikian, masyarakat dapat secara aktif berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang cerdas, kreatif, responsif, egaliter, dinamis, berlandaskan nilai-nilai agama, dan berkelanjutan sesuai dengan visi pembangunan Kota Cimahi.
Terkait dengan pembangunan gedung seni di Cimahi, Dikdik menjelaskan bahwa hal ini masih dalam kajian pemerintah kota. Ini menunjukkan bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk memperkuat infrastruktur seni dan budaya di kota tersebut.
Dengan adanya rencana pembangunan gedung seni, diharapkan akan tercipta fasilitas yang memadai untuk mendukung perkembangan seni dan budaya lokal, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni.
“Yang jelas, kita akan terus berupaya merealisasikannya,” pungkasnya.
Dengan pernyataan tersebut, menegaskan komitmen pemerintah kota untuk melanjutkan langkah-langkah menuju pembangunan gedung seni, sebagai bagian dari upaya memperkuat infrastruktur seni dan budaya di Cimahi. (Bzo)