CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pussenarmed menggelar seminar bertajuk “Peran Kekuatan Udara dalam Integrated Fire System: Sinkronisasi Tembakan Udara dan Darat dalam Operasi Gabungan TNI.” kegiatan tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi TNI dan para praktisi pertahanan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Seminar ini digelar untuk menjawab tantangan nyata di lapangan: teknologi peperangan berkembang sangat cepat, dan TNI dituntut mampu menyesuaikan diri.
Danpussenarmed, Mayjen TNI Budi Eko Mulyono, S.Sos., M.M., CHRMP., menegaskan bahwa penggunaan teknologi modern serta kesiapan SDM tidak lagi bisa ditunda.
“Integrasi itu penting. Secanggih apa pun kemampuan udara dan darat, kalau berjalan sendiri-sendiri, akan sulit mencapai hasil optimal,” tegas Mayjen TNI Budi Eko Mulyono pada media, usai memberikan sambutan, di Pusdik Armed Cimahi. Selasa (18/11/25).
Sejumlah narasumber hadir memberikan pandangan strategis, di antaranya, Mayjen TNI Immer H. Partogi Butar Butar, S.I.P., M.M., Mayjen TNI Aang Gunawan, S.Sos., Brigjen TNI Harjatmoko, Kolonel Arm Lukas Meinardo Sormin, S.I.P., M.I.Pol., Kolonel Laut (P) Heru Syamsul Hidayat, S.Si., M.M., Kolonel Pnb Dr. Anton Palaguna, S.E., M.M., M.Han., M.M.O.A.S. dan sekitar 119 peserta seminar mengikuti secara online
Para narasumber juga menekankan perlunya kemandirian industri pertahanan nasional. Indonesia didorong untuk tidak terus bergantung pada negara lain dalam pengadaan alutsista, terutama kapal perang, pesawat, dan sistem senjata jarak jauh.
Menurut, Mayjen TNI Budi Eko Mulyono, bagi Pussenarmed sendiri, kebutuhan akan alutsista berkemampuan tembak jauh dan presisi tinggi menjadi salah satu fokus utama.
“Seribu peluru tidak akan berarti kalau tidak mengenai sasaran. Satu tembakan yang tepat jauh lebih menentukan,” ujar Mayjen Budi Eko saat menutup sesi diskusi.
Mayjen TNI Budi Eko Mulyono berharap, seminar ini menghasilkan berbagai masukan yang sangat berharga bagi organisasi Armed dan TNI secara keseluruhan.
” Kami berharap seminar seperti ini dapat terus dilakukan ke depannya, agar integrasi sistem pertahanan Indonesia semakin kuat dan siap menghadapi tantangan modern.” pungkas Mayjen Budi Eko.