CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Cimahi, Doddy Sularto mengklaim jika pelaksanaan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap satu berjalan lancar.
Menurutnya, meski sempat ada gangguan di server, namun secara keseluruhan pelaksanaan PPDB berjalan lancar. Sebab, sebelumnya pihak sekolah sudah mengikuti SOP pelaksanaan PPDB.
”Kita sudah melakukan berbagai hal. Mulai dari sosialisasi dengan dewan guru, sosialisasi dengan warga sekitar dan aparat setempat,” ujarnya, saat ditemui di Gedung SMAN 2 Cimahi, Jalan Sriwijaya, belum lama ini.
”Kita juga punya tugas sosialisasi kelima sekolah negeri dan swasta yang berlokasi disekitar SMAN 2 Cimahi,” imbuhnya.
Di SMAN 2 Cimahi sendiri menyediakan kuota untuk siswa baru sebanyak 11 kelas dengan jumlah per rombongan belajar sebanyak 33 orang.
”Untuk yang mendaftar secara umum atau online ada delapan kelas. Tiga kelas lagi kita ada kerja sama dengan pihak Kodam. Jadi yang tiga kelas itu khusus bagi siswa yang mendapat rekomendasi dari Kodam,” terangnya.
“Kita juga ada Mou dengan pihak Kodam dengan kuota 3 rombel,”
Pada pendaftaran tahap pertama yang dimulai pada 6-10 Juni 2022, ada sekitar 600 lebih yang mendaftar. Tahap pertama ini diperuntukan bagi siswa yang mendaftar dengan jalur afirmasi. Mulai dari afirmasi keluarga ekonomi tidak mampu (KETM), afirmasi prestasi akademik (nilai rapor) dan prestasi non akademik (prestasi kejuaraan), perpindahaan tugas serta afirmasi kondisi tertentu dan anak guru.”
”Untuk pengumuman penerimaan tahap satu akan diumumkan pada 20 Juni 2022 mendatang,” bebernya.
Sementara untuk tahap kedua, lanjut Doddy, pendaftar khusus bagi siswa yang menggunakan jalur zonasi. Pendaftaran bakal dimulai pada 23 hingga 30 Juni 2022.
”Untuk pengumuman lolos atau tidaknya pada tanggal 8 Agustus 2022,” katanya.
Untuk tahap dua ini, Doddy memprediksi bakal ada pendaftar sebanyak 300-an lebih. ”Berkaca pada tahun sebelumnya memang SMAN 2 banyak pendaftar. Rata-rata per tahun yang mendaftar sekitar 800-an lebih,” sebutnya.
Dia pun mengimbau kepada orang tua siswa agar tidak memaksakan masuk sekolah negeri jika tidak lolos. Sebab, Pemerintah provinsi Jawa Barat sudah memberi kemudahan untuk mendaftar ke sekolah swasata yang sudah bekerjasama.
”Untuk siswa khususnya yang mendaftar menggunakan KETM dan tidak lolos di sekolah negeri, dan melanjutkan ke sekolah swasta maka akan mendapat bantuan pembiayaan pendidikan sebesar Rp 2 juta per tahun,” pungkasnya. (ziz)
