Sholawat Asyghil Perlindungan dari Kezaliman dengan Doa Bersama

Sholawat Asyghil
ilustrasi

Nyaringindonesia.com Sholawat Asyghil adalah sebuah lantunan sholawat yang umumnya diamalkan untuk memohon perlindungan dari perbuatan zalim. Pada dasarnya, perbuatan zalim diartikan sebagai tindakan tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain,

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

baik di dunia maupun di akhirat. Sholawat ini biasanya dilantunkan oleh takmir masjid sebagai bentuk doa dan upaya melindungi diri dari kezaliman.

Menurut penjelasan dalam buku “Al-Qur’an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas VII” oleh H. Aminudin, zalim merupakan perbuatan tercela yang dapat menimbulkan kerugian bagi pelakunya dan orang lain.

Oleh karena itu, sholawat Asyghil menjadi sarana untuk memohon perlindungan dan keselamatan dari tindakan kezaliman.

Dalam bahasa Indonesia, kata “asyghil” diartikan sebagai sibuk yang diistilahkan sebagai pengalih perhatian. Sholawat ini dimaksudkan untuk menyibukkan atau mengalihkan perhatian orang zalim pada sesama zalim sehingga mereka tidak menyakiti orang-orang yang berbuat baik.

Lantunan sholawat Asyghil sering dilantunkan oleh takmir masjid atau orang yang bertanggung jawab mengelola masjid.

Dalam buku “Bunga Rampai Kelisanan Masyarakat Santri” oleh Siti Rohmah dkk, disebutkan bahwa sholawat ini biasa dibaca takmir masjid saat memasuki waktu salat Dzuhur.

Selain itu, para ulama juga kerap membacanya dalam acara istighosah (doa bersama), dan masyarakat luas juga melantunkannya di musala dan majelis-majelis taklim.

Berikut adalah bacaan sholawat Asyghil yang termaktub dalam Kitab “Al-Kawakibul Mudhiah fi Ash-Shalati Ala Khairil Bariyyah” (Gemintang Gemerlap dalam Bershalawat kepada Sebaik-baiknya Kebaikan/Rasulullah) terjemahan A. Fatih Syuhud:

Bacaan Arab

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَأَشْغِلِ الظَّالِمِينَ بِالظَّالِمِينَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِينَ وَعلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِين

Bacaan Latin

Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghili dzalimin bi dzalimin allahumma shalli ala sayyidina muhammadin, wa asyghili dzalimin bi dzalimin wa akhrij-na min bainihim saalimin, wa ala aalihi wa shahbihi ajmain

Artinya

“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim agar mendapat kejahatan dari orang zalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”

Sholawat Asyghil diyakini berasal dari ciptaan Jafar bin Muhammad atau Jafar Ash Shadiq, cucu urutan kelima Rasulullah SAW.

Jafar Ash Shadiq juga dikenal sebagai induk sanad dari pendiri dua mazhab besar, yaitu Mazhab Hanafi dan Mazhab Maliki, dan menjadi rujukan sanad Imam Syafi’i.

Meskipun Sholawat Asyghil mungkin belum begitu familiar di telinga masyarakat muslim di Indonesia, namun lantunan ini mulai dipopulerkan dan diijazahkan kembali oleh ulama-ulama moderat.

Sholawat ini kini diperkenalkan dalam berbagai acara besar dan menjadi bagian dari tradisi doa bersama untuk memohon perlindungan dari kezaliman.

Berita Utama