CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Kota Cimahi tengah menghadapi musim kemarau yang cukup panjang, membuat daerah ini masuk dalam status siaga kekeringan. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi belum menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan, menunjukkan bahwa situasi masih terkendali.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitriandy Kurniawan, menyampaikan bahwa meskipun beberapa titik di Cimahi mulai mengalami penurunan pasokan air bersih, status tanggap darurat belum diperlukan.
“Kami belum menetapkan status tanggap darurat, masih dalam status siaga. Kekeringan ini masih bisa dikendalikan,” ujar Fitriandy pada media baru baru ini.
Hingga saat ini, laporan mengenai kesulitan air bersih telah diterima dari empat titik di Kota Cimahi. Namun, BPBD bersama Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) Air Minum Kota Cimahi siap melakukan suplai air bersih ke wilayah-wilayah yang terdampak.
Fitriandy menambahkan bahwa kemarau tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya yang lebih ekstrem.
“Menurut BMKG, kemarau tahun ini disebut kekeringan basah, jadi masih ada hujan meski intensitasnya rendah. Memberikan gambaran tentang situasi yang sedikit lebih baik dibandingkan sebelumnya.” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi, Endang, memastikan bahwa pasokan air bersih masih aman. BLUD Air Minum Cimahi telah meningkatkan kapasitas produksi air hingga 80 liter per detik, cukup untuk melayani 5.939 sambungan rumah.
“Pasokan air baku dari Sungai Cimahi masih memadai, dengan total debit sekitar 120 liter per detik. Saat ini yang kita ambil hanya 80 liter per detik, sehingga masih ada sisa yang cukup besar,” terang Endang.
Lebih lanjut, Endang menyatakan bahwa kapasitas layanan air bersih dapat ditingkatkan untuk memenuhi hingga 7.000 sambungan rumah (SR) jika diperlukan. Dengan persiapan ini, warga Cimahi diharapkan dapat merasa lebih tenang menghadapi kemarau kali ini.
” Namun, pemerintah tetap waspada dan terus memonitor perkembangan di lapangan, terutama terkait penurunan debit air di wilayah-wilayah terdampak.” taambahnya.
Upaya antisipasi dan respons cepat yang dilakukan BPBD serta BLUD Air Minum Cimahi memberikan harapan bagi masyarakat bahwa pasokan air bersih tetap terjaga, meskipun ancaman kekeringan masih ada.
” Kesiapan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warga Cimahi dari dampak negatif kemarau yang berkepanjangan.” pungkasnya.