Sidak Ekowisata Cimenteng, Komisi lll: Pembangunannya Belum Maksimal

Sidak Komisi lll DPRD Kota Cimahi untuk evaluasi hasil pembangunan
Sidak Komisi lll DPRD Kota Cimahi untuk evaluasi hasil pembangunan

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Komisi lll DPRD Kota Cimahi melakukan isnpeksi mendadak (sidak) ke eko wisata Cimenteng Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, pada Rabu (08/02/2023).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Para wakil rakyat yang ikut menyidak diantaranya Ketua DPRD Kota Cimahi H. Edi Kanedi, Ketua Komisi lll Yus Rusnaya dan anggota H Enang Sahri Lukmansyah, H. Asep Rukmansyah, H. Nabsun, Euis Rosmaya, Joko Taruna, H Hidayat. Sementara dari pihak Pemerintah Kota Cimahi diwakili Kepala Dinas Disbudparpora Kota Cimahi Achmad Nuryana.

Ketua Komisi III Yus Rusnaya mengatakan, tujuan sidak yang dilakukan DPRD Kota Cimahi tiada lain untuk mengevaluasi hasil pembangunan ekowisata Cimenteng.

“Kami ingin melihat sampai sejauh mana ekowisata Cimenteng yang baru dibangun menggunakan anggaran provinsi Jawa Barat ini. Pembangunan tahap pertama yang telah menghabiskan Rp 3,1 Miliar, lalu dilanjutkan pengembangan lainnya yang menggunakan anggaran Pemerintah Kota Cimahi sebesar Rp 1,6 Miliar,” jelas Yus.

Setelah dicermati, Yus menilai pembangunan ekowisata Cimenteng hasilnya belum maksimal.

 

 

WhatsApp Image 2023 02 12 at 08.30.59
Sidak Komisi lll DPRD Kota Cimahi untuk evaluasi hasil pembangunan

“Kalau dilihat secara kasat mata, pembangunannya baru 50%. Jalan masuk lokasi masih rusak dan pengembangan lahan juga masih kurang,” beber Yus.

Melihat fakta dilapangan, pihak Komisi III akan mendorong pemerintah Kota Cimahi, agar pembangunan ekowisata Cimenteng dioptimalkan.

“Kami akan minta Pemkot Cimahi mengoptimalkan pembangunan ekowisata ini. Untuk penambahan anggarannya, yang tahu persis kan Disbudparpora,” tutur Yus.

Namun, Ia meminta Disbudparpora membuat perencanaan secara detail sebelum pengembangan pembangunan dilaksanakan. Dengan begitu, hasilnya diharapkan sesuai harapan dan cepat terselesaikan.

Hal serupa juga disampaikan H Enang Sahri Lukmansyah, jika melihat penataan dikawasan ekowisata Cimenteng, hasilnya belum maksimal perubahannya tidak signifikan.

“ Melihat kondisi seperti ini, keinginan Disbudparpora bisa menghasilkan untuk menambah PAD sepertinya belum bisa tercapai,”kata Enang.

“Bicara tentang PAD, siapa yang mendata? Dengan sarana seperti itu tidak mungkin ekowisata ini akan menghasilkan PAD. Harus ada Icon agar menjani magnet, sehingga para wisatawan tertarik datang,” tandasnya.

 

WhatsApp Image 2023 02 12 at 08.31.55
Sidak Komisi lll DPRD Kota Cimahi untuk evaluasi hasil pembangunan

Jika melihat kondisinya seperti ini, katanya, apa yang akan ditawarkan sebagai daya tarik kepada para wisatawan domestik untuk datang ke kawasan wisata ini.

“Ekowisata itu harusnya mempunyai daya magnet. Masa dengan anggaran Miliaran hanya untuk pematangan lahan dan dua WC, landskip yang seadanya, ada tenda yang jadi iconnya, sifatnya hanya baru sementara,”sebutnya.

Enang meminta Pemkot Cimahi segera menyelasaikan pembangunan ekowisata ini agar menjadi kawasan yang menarik. Pihaknya akan mendorong agar pembangunan kawasan ini bisa dilanjutkan.

“Bagaimana supaya menjadi menarik, yang utama masalah landskipnya mau seperti apa, terus tempat bermainnya juga gimana. Harusnya dengan anggaran tambahan Rp 1,6 Miliar bisa ada panggungnya, ada untuk tempat para pelaku UMKM berjualan. Harus didirikan dulu sebagai daya tariknya,” cetus Enang.

Lebih lanjut, ia menambahkan untuk ukuran tempat wisata, ekowisata Cimenteng yang memiliki lahan 6.000 meter persegi, dirasa masih kurang kurang. Karena disamping harus ada penambahan lokasi yang menarik, lahan parkir juga harus memadai.

“Kalau menurut saya lahan seluas 6.000 meter persegi tidak akan cukup, apalagi ada keinginan menarik anak sekolah untuk camping dan kegiatan lainnya. sepertinya dengan sarana dan prasarana seperti itu, sulit untuk diwujudkan,” tutupnya. (Adv)

Berita Utama