NyaringIndonesia.com –Dalam Islam, sikap malas atau tidak berusaha untuk mencari nafkah dan berusaha untuk kebaikan adalah dianggap sebagai perilaku yang tidak dianjurkan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Islam mendorong umatnya untuk bekerja keras, mengembangkan potensi diri, dan berkontribusi kepada masyarakat. Beberapa ayat Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad saw. mengingatkan tentang pentingnya bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
Salah satu ayat dalam Al-Quran yang mengingatkan tentang pentingnya bekerja adalah dalam Surat Al-Jumu’ah (62:10), yang berbunyi:
“Apabila disegerakan (dan tidak ditangguh-tangguhkan) ke dalam hari Jumu’ah, maka bersegeralah kamu (menghadap) pada mengingat Allah dan tinggalkanlah (pekerjaan) jual-beli. Yang demikian itu adalah baik jika kamu mengetahui.”
Ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun pekerjaan dan mencari nafkah penting, kita juga harus memberikan waktu untuk beribadah kepada Allah dan meningkatkan keimanan kita.
Selain itu, ada banyak hadis Nabi Muhammad saw. yang menekankan pentingnya bekerja dan menjauhi kemalasan. Salah satunya adalah hadis yang mengatakan:
“Janganlah seseorang di antara kalian berharap kepada orang lain untuk memberinya makanan atau memberinya pakaian, sehingga dia mampu mencari nafkah dengan tangannya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini mengajarkan bahwa seseorang seharusnya tidak bergantung pada bantuan orang lain jika dia memiliki kemampuan untuk bekerja dan mencari nafkah sendiri.
Dengan demikian, Islam menekankan pentingnya bekerja keras, berusaha untuk mencari nafkah, dan menjauhi sikap malas. Kemalasan dianggap sebagai sikap yang merugikan diri sendiri dan masyarakat.
Sebaliknya, bekerja keras, berusaha dengan sungguh-sungguh, dan berkontribusi positif kepada masyarakat adalah nilai-nilai yang dianjurkan dalam ajaran Islam.