Sindiran Jurnalis Asing Terkait MotoGP Mandalika: “Tontonan Orang Kaya, Bukan Pencinta Balap”

Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Foto (espn3)
Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), Foto (espn3)

NTB, NyaringIndonesia.com – Gelaran MotoGP Mandalika kembali mendapat sorotan tajam, kali ini dari jurnalis asing, Simon Patterson, yang mengkritik ketidakmampuan sebagian besar penduduk lokal untuk menghadiri acara balap tersebut.

Dalam cuitannya di platform X (sebelumnya Twitter), Simon menyebut bahwa MotoGP Mandalika lebih menjadi tontonan bagi kalangan atas daripada bagi pencinta balap lokal.

“Masalah penonton di Mandalika terus berlanjut. Tribun utama menampung sekitar 30.000 orang – dan saya perkirakan ada sekitar 500 orang di sana sekarang,” tulis Simon pada Sabtu (28/9/2024).

Simon juga mengungkapkan bahwa banyak penduduk lokal yang tergila-gila MotoGP tidak mampu membeli tiket, yang dijual dengan harga sekitar €30 (Rp500 ribu).

Sementara itu, upah minimum di pulau tersebut hanya sekitar €150 (Rp2,5 juta) per bulan, menimbulkan ketidaksetaraan yang mencolok.

Simon menyoroti betapa besar antusiasme warga lokal saat parade pembalap di Kota Mataram dibandingkan dengan jumlah penonton yang hadir di sirkuit.

Hal ini mencerminkan keterbatasan akses masyarakat lokal untuk menonton langsung ajang yang mereka cintai.

“Menyedihkan sekali, karena ketika melihat pemandangan seperti ini, rasanya penggemar Indonesia pantas mendapatkan yang lebih baik dari perlombaan ini,” tambahnya.

Komentar Simon memicu perdebatan mengenai apakah MotoGP Mandalika telah menjadi acara yang inklusif atau justru eksklusif untuk kalangan tertentu.

Beberapa berpendapat bahwa harga tiket yang mahal adalah konsekuensi dari upaya meningkatkan standar penyelenggaraan. Namun, banyak juga yang merasa bahwa harga tersebut membatasi akses masyarakat lokal.

Simon menyarankan agar Indonesia dapat menyelenggarakan dua balapan MotoGP, satu di Mandalika untuk wisatawan, dan satu lagi di sirkuit lain, seperti Sentul, yang lebih terjangkau bagi masyarakat lokal.

Hal ini diharapkan dapat memberikan kesempatan lebih luas bagi penggemar balap di seluruh Indonesia untuk menyaksikan langsung ajang bergengsi tersebut.

Follow berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama