CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Berdasarkan laporan dari pihak keluarga, sepuluh korban scam online yang tergiur tawaran pekerjaan melalui iklan di media sosial berhasil dipulangkan. Sebelumnya, para korban dijanjikan proses pemberangkatan yang cepat, namun dilakukan tanpa jalur resmi.
Seperti diketahui. pada Jumat, 29 November 2024, BP3MI telah memulangkan 10 korban, berkat sinergi antara BP3MI, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), dan perwakilan pemerintah di pusat, dengan menggunakan pesawat udara, pada pukul 22.10 WIB. Langkah ini sebagai bentuk perlindungan negara pada warganya.
Ketua Tim Pencegahan dan Penanganan Kasus BP3MI Jawa Barat, Neng Wefi, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran serupa dan selalu menggunakan jalur resmi yang telah diatur oleh pemerintah.
“Kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap tawaran serupa dan selalu menggunakan jalur resmi yang diatur pemerintah,” ujar Wefi pada media, di kelurahan Cibabat, Kota Cimahi. Kamis (05/12/24).
Wefi juga mengungkapkan bahwa jumlah korban sebenarnya diduga jauh lebih besar. Hingga saat ini, baru ada 14 orang yang melaporkan kasus penipuan online di Myanmar, dengan 10 orang di antaranya yang telah berhasil dipulangkan.
“Berdasarkan informasi dari KBRI dan Kemlu, ada sekitar 3.000 warga Indonesia di Myanmar, namun yang mengadu kepada kami sangat sedikit,” jelas Wefi.
BP3MI Jawa Barat telah menangani 1.103 kasus Pekerja Migran Indonesia (PMI) di berbagai negara pada 2023. Dari jumlah tersebut, kebanyakan merupakan korban pemberangkatan tanpa prosedur resmi.
Wefi menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam menangani kasus-kasus ini adalah minimnya data yang dimiliki. Banyak korban hanya menyebutkan nama calo yang memberangkatkan mereka, tanpa adanya dokumen pendukung. Meski begitu, pihak BP3MI berupaya konsisten menindaklanjuti setiap laporan yang masuk.
“Kami berkomitmen, tidak boleh ada lagi warga negara Indonesia yang berangkat secara ilegal ke luar negeri,” tegasnya.
Wefi juga menekankan pentingnya kerja sama dalam membuka peluang kerja secara prosedural yang lebih luas, sehingga masyarakat tidak lagi tergoda dengan tawaran jalur ilegal. (Bzo)