JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Jumlah korban tewas dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza dan Tepi Barat terus meningkat. Dalam upaya untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian terhadap para korban, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Muslim di seluruh Indonesia untuk melaksanakan salat gaib dan qunut nazilah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban meninggal dunia pada kejadian konflik kemanusiaan di Palestina, kami mengimbau umat Islam di seluruh Indonesia untuk melaksanakan salat Gaib dan qunut nazilah,” kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, dalam pernyataannya.
Sebelumnya, pemerintah Israel mengumumkan bahwa telah menjatuhkan 6.000 bom berbobot 4.000 ton di wilayah Gaza selama enam hari berturut-turut, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.400 orang.
Data tersebut meliputi 447 anak-anak, 248 wanita, dan 10 petugas kesehatan. Selain itu, lebih dari 150 orang dilaporkan tewas dalam jangka waktu yang sama.
Wilayah Gaza, yang dihuni oleh 2,3 juta penduduk dengan separuh dari mereka adalah anak-anak, terpapar kerusakan parah akibat serangan yang terus menerus. Lebih dari 338.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan.
Sementara itu, jumlah korban tewas di Tepi Barat yang diduduki juga terus bertambah, mencapai 31 orang. Berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 600 orang lainnya mengalami luka-luka.
Di sisi Israel, pihak berwenang mencatat setidaknya 1.300 orang tewas sejak awal serangan oleh Hamas di wilayah selatan. Israel juga menerapkan pengepungan total di Gaza, yang mengakibatkan terputusnya akses terhadap makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.
Diluar kerugian jiwa, penduduk Palestina di Gaza juga menghadapi kerugian materi yang signifikan, termasuk pemutusan pasokan air, bahan bakar, listrik, dan makanan.
Situasi ini telah menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat internasional dan berbagai negara telah menyerukan penyelesaian damai untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan ini.