Lailatul Qadr dikenal sebagai malam turunnya Al-Qur’an dan terjadi di salah satu malam pada 10 terakhir bulan Ramadan.
Malam seribu bulan mengajarkan tentang kesempatan yang tak ternilai, memotivasi umat Muslim untuk mencari keberkahan dalam keheningan malam.
Dalam penantian yang penuh harap, hati-hati terbuka lebar untuk menerima rahmat Allah. Lailatul Qadr mengingatkan akan keagungan-Nya yang tak terbatas dan kasih-Nya yang melimpah.
Al-Qur’an memberikan penjelasan mengenai Lailatul Qadr dalam surat Al-Qadr (Surah ke-97):
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿1﴾
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿2﴾
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿3﴾
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿4﴾
سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ ﴿5﴾
Artinya:
1. “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,
2. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.
3. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
4. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.
5. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
6. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.”
Hadis Rasulullah SAW juga menyebutkan keutamaan Lailatul Qadr. Contohnya, dari Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, jika kamu lemah atau malas, carilah pada tujuh malam yang terakhir.” (Hadis Riwayat Bukhari
Rasulullah SAW menegaskan keutamaan dan keberkahan Lailatul Qadr, memberikan dorongan kuat kepada umat Islam untuk memanfaatkan malam tersebut dengan beribadah dan berdoa sungguh-sungguh.
Beliau bersabda, “Malam Lailatul Qadr itu turun pada malam bulan Ramadan, yang mana lebih baik daripada seribu bulan. Barang siapa yang kehilangan malam ini, maka sungguh ia telah kehilangan sesuatu yang sangat besar.”
Hadis ini menekankan pentingnya meraih keutamaan malam Lailatul Qadr, sebagai peluang unik untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Rasulullah juga memberi petunjuk bahwa malam ini lebih berharga daripada seribu bulan, menunjukkan betapa besar pahala dan kemurahan Allah pada malam tersebut.
Maka, hadis-hadis seperti ini menjadi landasan yang kuat bagi umat Islam untuk mengisi malam Lailatul Qadr dengan ibadah, dzikir, doa, dan tindakan baik lainnya.
Dorongan ini menciptakan semangat dan keinginan dalam hati umat Muslim untuk meraih keberkahan dalam malam yang begitu istimewa ini.
