Perumahan ARHASS VILLA

Stasion Cimahi Salah Satu Saksi Sejarah

stasion cimahi
Stasion Cimahi saksi sejarah
CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Sebagai salah satu bukti sejarah, Stasiun Cimahi ditetapkan menjadi cagar budaya melalui Surat Keputusan (SK) Walikota.

Stasiun Cimahi saat itu merupakan bagian dari pembangunan jalur Buitenzorg (Bogor)-Bandoeng-Cicalengka.

“Kalung besi Bogor-Bandung-Cicalengka mulai digarap sekitar tahun 1879 oleh perusahaan kereta api Negara Staatsspoorwegen (SS) sepanjang 181 kilometer. Stasiun Tjimahi kemudian mulai beroperasi tahun 1884,” jelas Ketua Tjimahi Heritage, Machmud Mubarok, Rabu (30/11/2022).

Menurutnya, pembangunan jaringan kereta api di Priangan adalah untuk kepentingan ekonomi. Yakni menghubungkan wilayah subur Priangan dengan pelabuhan di Batavia (Jakarta). Karena ketika itu mereka membutuhkan transportasi untuk membawa hasil bumi sebanyak-banyaknya seperti karet, kopin dan kina untuk dikirim ke Batavia.

“Keberadaan jalur kereta api itu sangat penting, sebab ketika itu untuk mengirim hasil bumi dari Priangan cukup memakan waktu jika menggunakan Jalan Raya Pos, sehingga tak jarang barang-barangnya membusuk,” terangnya.

Dengan terhubungnya jalur kereta api dari Bandung, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Bogor hingga Jakarta, maka hasil bumi bisa diangkut hanya dalam waktu 6-8 jam saja sehingga lebih efisien dan efektif.

“Lewat Jalan Raya terlalu lama sehingga banyak barang busuk. Dengan kereta api dipermudah, semakin cepat sampai pelabuhan di Batavia,” ucapnya.

Lebih lanjut, pada saat itu kecepatan rata-rata kereta berkisar 25-30 km/jam. Perjalanan dari Bogor ke Cicalengka dapat ditempuh kurang lebih selama 7,5 jam sedangkan Cianjur-Cicalengka sekitar 3,5 jam.

“Seiring perkembangan waktu, Stasiun Cimahi kemudian diperbesar untuk untuk keperluan militer guna melegitimasi kekuasaan Belanda di Hindia Belanda (Indonesia). Apalagi ketika itu mulai dibangun Garnisun di Kota Cimahi,” ujarnya.

Keberadaan Stasiun Cimahi dianggap ini sangat strategis untuk memudahkan para tentara KNIL. Apalagi stasion tersebut dekat dengan rumah sakit militer (Rumah Sakit Dustira) dan markas-markas tentara KNIL.

“Tentara KNIL yang sakit atau luka-luka di pertempuran, bisa langsung diturunkan di stasiun dan dibawa ke rumah sakit,” ucap Machmud.

Berita Utama

Scroll to Top